Unknown

Author : Luxi Dailinda Rizki

Cast : Yoo Hye Rin, Kim Tae Hyung, Oh Se Hoon, other

Genre : School life, Horor (?), Love



Sampai detik ini aku benar-benar tidak mengerti apa yang ku fikirkan. Semua orang menghujamku dengan kata-kata yang sangat ku benci. Yeoja jahat. Apa tidak ada kata lain selain itu? Sudah hampir satu tahun ini kutundukkan kepalaku dan tak bergeming sekalipun ketika kakiku mulai melangkah ke tempat belajarku. Apa salah jika aku berteman dengannya? Apa salah jika aku dicintai orang sepertinya? Tidak ada satupun orang di sekolah ini yang mau mendekat bersamaku. Mereka semua takut dengan kutukan yang akan menimpa mereka. Apa aku se menyeramkan itu? Nama Oh Se Hoon masih saja terngiang dibenak mereka. Bahkan kejadian itu sudah berlalu hampir satu tahun ini. kejadian yang membuatku takut setiap malam, kejadian yang membuatku tidak bisa melupakannya, aku benar-benar terbelenggu dengan masa lalu yang menyeramkan itu.
“Hyerin~ah, kau mau kemana? Apa harus aku mengantarmu.”
“Anni, pergilah. Sudah berulangkali ku bilang berhenti mengikutiku. Kenapa kau selalu mengikutiku eoh?”
Kata-kata inilah yang membuatku selalu menutup telingaku. Aku benci hidupku yang sekarang. selalu merasa bersalah atas semua yang terjadi. Aku bahkan hampir gila karena setiap malam harus memimpikan namja itu. Tanganku perlahan menjauh dari telingaku. Kalimat itu sudah tidak lagi terdengar. Mataku kembali terbuka. Aku menarik nafasku dalam dan kakiku kembali menyusuri koridor sekolahku.
Tess. Langkahku terhenti karena aku merasakan air mataku menetes menyusuri wajahku.
“Karena aku menyukaimu. Dan kau juga harus menyukaiku.”
                Ingin rasanya aku berteriak disini. Setiap kalimat yang keluar dari mulut namja itu selalu terngiang dalam ingatanku. Aku tersandar lesu didinding sekarang. aku benar-benar tidak kuat dengan semuanya. Setiap momenku bersamanya kembali menghantuiku. Di koridor inilah dia dengan beraninya menggendongku dan mengatakan pada semua orang jika aku yeojachingunya. betapa bodohnya aku mengabaikannya. Mengabaikan semua perasaannya padaku. Betapa bodohnya aku baru menyesali semuanya sekarang.
                Dukk. Kurasakan seseorang menabrak bahuku dengan sengaja. Aku hanya melihatnya penuh tanya. Apa yang sebenarnya yang mereka inginkan dariku.
“Lihatlah yeoja ini menatapku dengan tatapan dinginnya. Ah aku sangat takut melihatnya. Apa dia juga ingin membunuhku sama seperti yang dia lakukan terhadap namja tampan itu?”
Tanganku reflex terangkat mendengar  ucapan kasar yeoja yang ada dihadapanku ini sekarang. hampir saja aku memukul yeoja ini. tapi sesuatu menghentikanku.
“Hyerin~ah andwae! Kau tidak boleh mengotori tanganmu hanya untuk meladeni ocehan yeoja setan ini. kajja! Kita pergi dari sini. Aku akan mentraktirmu atas perayaan 1 jam aku menjadi namjachingumu.”
Aku menatap yeoja itu sekilas dan melewatinya begitu saja.
 Sama seperti biasanya setiap aku menampakkan wajahku dikelas semuanya tiba-tiba sunyi. Tidak ada yang menyapaku walaupun hanya dengan kata “Hai” sekalipun. Semuanya telah berubah setelah dia pergi.
*****
Waktu belajarku yang sangat membosankan baru saja usai. Tunggu dulu, ini belum berakhir. Aku masih harus menyelesaikan waktuku disekoah ini sekitar 6 jam kedepan. Bel berbunyi karena waktu istirahat sudah tiba. Semua siswa di kelasku sudah berhambur keluar kelas untuk memenuhi  hasrat perut mereka yang menginginkan makanan. Tapi tidak dengan aku. Aku lebih menyukai masakan ibuku daripada makanan fast food dikantin.
Tap tap tap tap.. aku mulai takut dengan suara langkah yang mendekatiku. Kurasakan sekarang orang ini duduk diatas mejaku. Kudongakkan kepalaku untuk melihat siapa sebenarnya orang yang telah mengganggu makan siangku.
“Annyeong.” Ternyata seorang namja. Dia melambaikan tangannya dan tersenyum konyol dihadapanku.
Aku membungkukkan badanku membalas sapaannya. Kubereskan makananku dan aku segera pindah ke meja lain. Aku sangat tidak nyaman dengan adanya namja itu duduk dimejaku sedangkan aku sedang menikmati makananku disana.
Namja itu turun dan menghampiriku. Apa sebenarnya yang dia inginkan? Baru kali ini ada namja yang mau mendekatiku setelah kejadian itu. “Kau marah” tanyanya dengan wajah polosnya. Namja ini duduk di depanku sekarang. dengan beraninya dia membalikkan kursi itu dan duduk dengan nyamannya didepanku. aku tidak meresponnya. Biasanya jika aku tidak merespon atau tidak berkata sedikitpun orang akan pergi dengan sendirinya. Tapi tidak dengan namja ini.
“lihatlah cara makanmu. Sangat berantakan.” Mendengar ucapannya aku buru-buru mengambil tisu dari kantungku dan mengelapkannya asal disekitar mulutku.
“Kau memperhatiikanku?” tanyaku datar.
“Hmm. Ku rasa aku tertarik padamu. kau berbeda dari semuanya.” Makanku seketika terhenti mendengar ucapan namja ini. sama persis seperti yang diucapkan Sehun padaku dulu.
Kubereskan semua makananku. Aku sudah tidak mau lebih jauh berbicara dengan namja ini. aku tidak mau ingatanku kembali berputar mengingat Oh Sehun.
“eoddiga?” teriaknya ketika aku beranjak dari kursi dan keluar kelas.
GREB. Namja ini menggenggam tanganku erat. Mataku seketika membulat dan menatapnya dingin. Tatapanku seolah bicara padanya “KAU MAU MATI!!”
Dengan konyolnya dia lagi-lagi tersenyum lebar seolah tidak bersalah sama sekali.
“KIM TAE HYUNG” Sepertinya seseorang memanggilnya. Inilah kesempatanku untuk menjauh darinya. Aku sama sekali tidak mengenalnya bagaimana bisa dia bertingkah seperti itu padaku. Aku sangat tidak menyukai orang seperti itu.
TAEHYUNG POV
“KIM TAE HYUNG” Dari kejauhan Ran Gi memanggilku. ais mengganggu saja. Apa dia tidak bisa melihat jika aku sedang sibuk sekarang. aku berbalik menghadapnya dan berulangkali menggerak-gerakkan telapak tanganku dengan maksud menyuruhnya pergi. Hembusan nafasku akhirnya keluar karena Ran Gi tetap saja tidak mengerti apa yang kumaksud. Lihatlah dia malah semakin mendekat ke arahku. Tatanan rambutku yang semula rapi sekarang sudah sangat berantakan karena aku mengacaknya frustasi. Yeoja yag bersamaku tadi hilang seketika. Ah, bodohnya aku tidak menggenggamnya erat tadi.
“Mwohe?” Ran Gi menggandeng lenganku erat. Aku sangat tidak nyaman jika tingkahnya mulai seperti ini padaku. Kutarik lenganku menjauhi gandengannya.
“Kau lihatkan tadi aku bersama seorang yeoja. Kau tahu siapa dia?” aku memberanikan diri bertanya padanya karena rasa penasaranku pada yeoja itu yang tidak terbendung sekarang.
“Yoo Hye Rin. Kenapa dengannya? Apa dia melukaimu?”
“Ani ani, ku rasa aku tertarik padanya.” Entahlah ucapan apa ini. tapi ucapan ini keluar sendirinya ketika aku mengingat wajah gadis itu.
“Ya! Mwoya! Bagaimana bisa kau menyukai gadis seperti dia? Gadis bisu. Yang tidak pernah bicara dengan siapapun.”
Rahangku mengeras mendengar ucapan kasar Ran Gi. “Ya! tutup mulutmu! Dia tidak bisu. Aku dengan jelas mendengarnya bicara padaku tadi. sekali lagi kau mengatakan itu dihadapanku aku tidak akan mau lagi berteman denganmu.”
“Mian. Hem. Sekarang kau boleh menceritakan semuanya padaku. Bagaimana bisa kau bicara dengannya eoh? Sebenarnya aku juga penasaran dengan itu. Semua namja disini takut mendekatinya. Entahlah kenapa. Mungkin dia tidak secantik aku.” Ucap Ran Gi percaya diri.
CIHH. Aku tersenyum sinis. “Bahkan dia jauh lebih cantik dari mu Ran Gi~ya. kajja! Kekelas.”
Ran Gi kembali memanyunkan bibirnya ketika mendengar pernyataanku. Tapi aneh sedetik setelah itu dia kembali tersenyum lebar dan menggenggam telapak tanganku erat. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku melihat tingkahnya.
“Ran Gi~ya! kau tahu kenapa aku tadi tidak menyusulmu ke kantin? Itu semua karena gadis itu. Aku langsung tertarik padanya ketika aku melihatnya makan dengan lahap dari jendela. Aku memberanikan diri menghampirinya. kufikir dengan menyapanya dan mengajaknya bicara dapat membuat kami dekat. Tapi gadis itu berbeda, dia sama sekali tidak menghiraukanku mungkin dia tidak menganggapku ada disana….”
“Ya! gadis itu beraninya mengabaikan Taehyungku.” Tanganku mendarat dikepala Ran gi dan menjitaknya.
“Sama seperti yang kau bilang tadi, dia sangat jarang bicara. Bahkan ucapanku yang panjang lebarpun hanya di responnya sekali.”
“Kau jangan lagi mendekatinya. Semua orang di sekolah ini percaya bahwa siapapun namja yang mendekatinya nasibnya akan sama seperti namjachingunya dulu. Dicampakkan! Dan kau tahu namjachingunya sudah meninggal 1 tahun yang lalu. Semua orang disini percaya bahwa namjachingunya itu akan mendatangi  namja yang berani mendekati  Hyerin karena namja itu sangat mencintai Hyerin bahkan sampai akhir hidupnya.”Ran gi menceritakan semuanya dengan sangat antusias.
“Apa ini ! Cerita konyol  apa yang kau bicarakan eoh?” aku menekan telunjukku dii dahi Ran Gi. “Pabbo”.
“Ya! nan gotjimal anniya. Ige jinjayo.” Ran Gi terlihat kesal karena aku yang tidak mempercayainya.
“Berhenti membahas tentang itu. Apa kau tidak merasa jika telapak tanganmu  sekarang dingin eoh? Leherku juga sedang dalam keadaan tidak enak sekarang. hawa dingin terus menerpa. Apa kau sudah memastikan jika Namjachingu Hyerin tidak akan datang kesini walaupun kau menceritakan semua tentangnya?” tawaku tertahan melihat ekspresi Ran Gi yang sangat lucu. Lihatlah! Bola mata itu terus saja bergerak mengawasi sekitar. Aku tidak menyangka dia bisa sebodoh itu. Percaya dengan hal-hal ghaib.  Aku tidak peduli dengan mitos apapun yang beredar di sekolah ini. yang jelas aku hanya meninginkan gadis itu. Aku akan terus  mengikutinya dan membuatnya juga tertarik padaku.

AUTHOR POV
Sekolah sudah berakhir 15 menit yang lalu. Sewajarnya sudah tidak ada lagi siswa yang menampakkan dirinya di sekolah. Karena malam akan segera berganti dengan siang. Tapi  ternyata teori itu salah. Seorang gadis terlihat duduk dengan tatapan kosong di kursi koridor yang menghadap taman sekolah. Entah apa yang dia fikirkan. Mungkin kenangan masa lalunya bersama namja itu kembali terulang.
“Hyerin~ah, kesini sebentar.”
“Ada apa?”
“Lihatlah bunga-bunga yang ada di sini akan menjadi saksi ikatan cinta kita. Cupp.
“Ya!! berani nya kau! Rasakan ini! ya! ya !
Kecupan kilat yang mendarat di pipi gadis imut berambut panjang itu sukses membuatnya terkejut. Gadis itu melempar semua benda yang ada di dekatnya kearah namja yang berani mengecupnya. Mereka memang sering bersama, tapi jika di tanya sang yeoja terus menjawab jika dia dan namja itu hanya teman. Sebaliknya, namja itu selalu menyebut gadis itu yeojanya. Kepada siapapun.  Sudah satu tahun ini  gadis yang bernama Yoo Hye Rin itu selalu duduk menyepi di sana setiap jam sekolah berakhir. Gadis itu masih belum bisa merelakan sepenuhya kepergian namja itu. Semua orang menjauhinya karena namja itu.  Kecelakaan itu memang terjadi. Dan itu semua bukan salah Hyerin. Takdir sudah menentukan semuanya.
 Teman-teman Hyerin menjauhi nya karena takut padanya. Hyerin sudah sangat sering mengatakan pad a teman-temannya jika dia melihat namja itu. Bukan hanya melihat tapi terkadang Hyerin juga bicara dengannya. Kebanyakan dari mereka menyebut Hyerin gadis gila karena sering berbicara sendiri.  Itulah yang menyebabkan Hyerin terlihat terus sendiri tanpa ada teman satu pun. Hyerin memilih untuk diam dan tidak bicara dengan siapapun, dia tidak ingin mereka menyebutnya seperti itu lagi. Hyerin yang dulunya ceria sekarang telah berubah drastis menjadi gadis pendiam dan misterius.
“Eoh, kau lagi.” Seorang namja membungkukkan badannya melihat wajah Hyerin untuk memastikan. Namja itu tersenyum ketika tahu bahwa gadis yang ada di hadapannya ini adalah benar Yoo Hyerin. Dengan beraninya namja itu duduk di samping Hyerin. Hyerin masih tidak bergeming, bergerak satu inci pun tidak.
“Kau ingat aku? Aku Kim Tae Hyung. Yang tadi menghampirimu di kelas. Kau masih ingat?”
Taehyung sedikit memiringkan kepalanya melihat Hyerin yang sama sekali tidak meresponnya.
Ehemm. Taehyung terlihat sangat malu karena gadis yang di ajaknya bicara sama sekali tidak menganggapnya.
“Kenapa kau belum pulang? Sebentar lagi malam. Apa kau sama sekali tidak takut?” Hyerin masih belum menjawab satu katapun ucapan Taehyung.
“Aku tadi tidak sengaja lewat sini. Aku baru saja selesai latihan music di ruang music tadi. ku rasa kita memang di takdirkan untuk bersama. Bukankah kau juga merasa seperti itu? Kau kenapa duduk disini? Apa ada kenangan yang tertinggal disini? Kenangan bersama namchinmu? Atau bersama seseorang yang special? Chingumu?” pertanyaan terus saja keluar dari mulut Taehyung. Sepertinya rasa penasarannya akan Hyerin sangat tinggi.
Gadis yang bernama Hyerin itu beranjak dari tempat duduknya tanpa menghiraukan Taehyung yang sedari tadi mengajaknya bicara. Dengan gontai Hyerin menyusuri koridor sekolah meninggalkan Taehyung yang masih duduk terpaku di tempat mereka duduk tadi. Entahlah mungkin Taehyung namja berkepribadian 4D itu sudah bosan dengan sikap Hyerin yang terlalu dingin hingga Taehyung tidak menyusul Hyerin.
TAP TAP TAP. Langkah cepat seseorang semakin mendekat kearah Hyerin. Siapa lagi jika bukan langkah Taehyung. Semua orang selain Taehyung pasti  akan menyerah jika sudah dihadapkan dengan sikap es Hyerin yang bisa membekukan siapapun. Taehyung memang berpendirian kuat jika menyangkut persoalan hati. Dia tidak akan mudah berpaling dan menyerah begitu saja jika ingin mendapatkan seorang gadis.
“Kau pulang sendiri? Akan sangat berbahaya jika gadis cantik sepertimu pulang sendiri.”
Hyerin masih tidak membuka mulutnya sedikitpun walaupun hanya untuk sekedar ucapan tidak. Yeoja itu malah mempercepat langkahnya menjauhi Taehyung.
GREBB. Tangan Taehyung berhasil menggenggam tangan Hyura erat.
“Ya! Lepaskan!” Hyerin menarik kasar tangannya.
“mian, tapi kau sangat keras kepala. Aku hanya ingin pulang bersama mu. Ah, mungkin itu terlalu berlebihan untukmu. Akan ku ganti. Aku hanya ingin bicara denganmu. Aku…” Taehyung tidak meneruskan ucapannya ketika melihat Hyerin membulatkan matanya. Pandangan Hyerin seperti tertuju pada sesuatu. Taehyung mengikuti  kemana tatapan Hyerin itu bermuara.
“Kau melihat apa? Tidak ada apa-apa disana?” ujar Taehyung bertanya-tanya.
“Oh Sehun.”
“nugu? Aku tidak melihat siapapun disana.”
“Kau memang tidak bisa melihatnya, tapi aku bisa. Inilah yang membuatku berbeda dari teman-temanku. Mereka tidak bisa melihat apa yang kulihat. Bahkan mereka menganggapku gila karena menurut mereka halusinasiku tentang Oh Sehun sangat tinggi. Tapi itu nyata.” Gadis itu mulai menitikkan air matanya.
“Bukankah itu bagus untukmu?  Ku dengar dari beberapa orang disini jika kau dan Oh Sehun adalah teman dekat.”
Hyerin memberanikan diri melanjutkan langkahnya.
“Kau tidak pernah mengerti bagaimana aku. Setiap malam aku ketakutan karena aku di datangi oleh sosok Oh Sehun yang sudah mempunyai dunia berbeda dengan kita. Tak jarang mereka yang wujudnya sama dengannya  juga mendatangiku.” Gadis itu tiba-tiba menghentikan langkahnya. Matanya terejam seperti menahan takut. Mataya terbuka kembali ketika dia merasakan sebuah tangan menggenggamnya erat. Gadis itu memandang orang yang menggenggamnya itu penuh tanya.
“Kita pergi bersama. Jangan takut. Aku bersamamu.” Ukiran senyum terpampang di wajah namja tampan itu.
Hyerin yang sangat jarang tersenyum akhirnya tersenyum lega mendengar pernyataan namja itu.
“Hmm.” Anggukan setuju dari  Hyerin  pun keluar. betapa terkejutnya gadis itu ketika pandangannya kembali tertuju ke depan. Sosok Oh Sehun sudah tidak ada di sana. Bola matanya bergerak kesana kemari mencari sosok itu. Tapi hasilnya nihil.
“Dia sudah pergi. Apa mungkin dia pergi karena kau?” Hyerin perlahan melepaskan tangannya dari genggaman Taehyung. Tapi namja itu malah mempererat genggamannya.
“Aku akan mengantarmu. Ku mohon jangan menolak.”
Hyerin membiarkan tangan mereka bertautan dan melanjutkan langkahnya.
SKIP
Hyerin POV
Aneh, semuanya aneh ketika namja itu datang ke kehidupanku. Apa karena genggamannya? Setiap malam setiap aku pulang sekolah hantu penjaga koridor selalu saja menakut nakutiku, tapi hari ini dia tidak muncul. Bahkan Sehun pun menghilang entah kemana setelah tangan namja itu menggenggamku erat. Aku membaringkan tubuhku di ranjang yang sudah menemaniku selama 16 tahun ini. aku memejamkan mataku ketika tiba-tiba hawa dingin menerpaku, kakiku kaku, bulu kudukku berdiri. Oh tuhan. Siapa lagi ini? siapa lagi yang mala mini menggangguku? Apa tidak bisa sekali saja tidurku nyenyak tanpa ada gangguan siapapun.
GREB. Spontan aku membuka mataku ketika telapak tangan dingin menyentuh pergelangan tanganku. Aku menarik tanganku cepat dan menempatkan tubuhku mundur menyentuh dinding kamarku. Aku sangat takut dengan hantu. Walaupun aku terkadang melihat mereka tetapi tetap saja wajah mereka menyeramkan dan mereka bukan lagi manusia.
“Hyerin~ah, jangan takut.”
Suara itu, suara itu terdengar suara teman baikku Oh Sehun. Ya. oh Sehun yang selama ini mereka bicarakan. Teman satu sekolahku menganggap aku yang membunuh namja itu. Itulah yang membuatku terpuruk. Aku bisa sangat membenci diriku sendiri jika mendengar kata-kata itu.
FLASHBACK
“Hyerin~ah, akhirnya kau datang. Sudahh 1 menit aku menunggumu disini. Kau dari mana saja eoh?”
“Mian, tapi aku piket kelas hari ini. jika tidak mau menungguku terlalu lama. Kenapa kau tidak duluan saja?”
Sehun tersenyum lebar. “Ani, aku ingin pulang bersamamu.”
“Hyerin~ah, kau sangat cantik dengan ini.” Sehun menyematkan rambutku yang tergerai di belakang telingaku dan masangkan sesuatu di sana. Aku meraba telinga kananku memastikan apa yang dipasangkannya disana.
“Jangan di sentuh. Bunganya bisa rusak nanti.” Cegahnya dengan menggenggam lenganku erat.
Aku sangat tidak mengerti maksudnya. Dia menatapku sangat dalam. Apa yang ada difikirannya sekarang? entahlah.
“Chu~~” tak bisa kuduga sebelumnya. Sehun tiba-tiba saja menciumku. Aku menolak tubuhnya keras kebelakang menjauhiku. Tess.. air mataku tanpa kusadari sudah membasahi wajahku. Aku tidak pernah menyangka jika Sehun bisa berbuat seperti ini padaku. Aku tahu dia menyukaiku, tapi apa harus dia melakukan ini? berulangkali ku katakana padanya jika aku hanya menganggapnya teman tidak lebih dari itu.
“Hyerin~ah, wae? Kaumarah? Mian. Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan perasaanku.” Sehun kembali menggenggam lenganku.
“Lepaskan!” aku melepaskan genggamannya kasar.
“Aku membencimu! Bukankah aku sudah pernah bilang padamu jika aku akan berciuman dengan orang yang ku cintai. Cinta pertamaku nanti. Tapi kau mengacaukan semuanya. Nappeun!”aku memukul dada Sehun sekuat tenaga ku.
“Pergilah! Jangan pernah mendekatiku lagi! berhenti menghubungiku! Dan berhenti menguntit kemanapun aku pergi! Aku membencimu!” Aku berlari pergi dari Sehun. 
“Hyerin~ah. tunggu! BRAKKKK………AAAA”
“Sehun~aaaahhh.” Aku berteriak sekencang-kencangnya ketika dari seberang jalan aku melihat Sehun terkapar  tidak berdaya. Benar, semuanya salahku. Jika aku tidak berlari darinya, dia tidak mungkin mengejarku dan kecelakaan itu tidak mungkin terjadi. Sehun~ah mian.
Dengan reflex aku menutup telingaku ketika kembali mengingat dan mendengar suara-suara itu. Suara teriakan Sehun, suara percakapan terakhir kami saat itu.
“Hyerin~ah, mianhae.”
Hiks hiks hiks. Aku duduk terdiam memangku lututku. Aku ingin menangis disana. Aku tidak ingin Sehun melihatku menangis. “Sehun~ah, kha!! Aku tidak ingin melihatmu lagi. karena kau aku menjadi yeoja lemah seperti ini. karena kau juga aku menjadi trepuruk seperti ini. menjauh dariku Sehun~ah.”
“Mianhae. Mianhae, mianhae Hyerin~ah.” Suara itu perlahan mulai terdengar sayu. Aku membuka mataku dan benar Sehun sudah pergi.
SKIP
“Kau tidur dengan baik semalam? Tidak ada lagi hantu yang datang mengganggumu kan?”
Namja ini. masih saja menguntitku. Apa lagi yang akan dia lakukan sekarang. setiap hari saat jam istirahat dia selalu datang menemuiku di kelas dan menemaniku makan. Apa yang sebenarnya ada di fikirannya sekarang. apa yang membuatnya berani medekatiku.
Dia mengeluarkan kotak makanan dari tasnya dan duduk di hadapannku.
“Sepertinya makan denganmu menyenangkan.” Aku tersenyum sinis mendengar ucapan konyolnya itu.
“Aku mau mengantarmu pulang lagi hari ini. kau mau kan? Aku akan menumpas semua hantu yang mengganggumu. Aku ini adalah namja hebat.” Ujarnya dengan sombongnya dengan mulut penuh makanan.
“Omo! Menyeramkan sekali.” Aku buru-buru menutup wajahku dengan tangan.
“Ye? Mwo? Eoddi?” tanyanya dengan suara takut. Aku menunjuk tepat di belakangnya. Sontak dia terkejut, tapi aku juga terkejut ketika tiba-tiba dia spontan memelukku.
“Ya!”
Namja menyebalkan ini mulai mengendorkan pelukannya. “Ah mian. Ini semua salahmu. Jika kau tidak menakutiku aku tidak akan berlari memelukmu.”
“Aku tidak menakutimu. Itu memang ada.”
“Sehun~ah.” aku sangat bingung. Kenapa akhir-akhir ini Sehun sangat sering menemuiku. Apa karena namja ini? apa karena aku dekat dengannya?
“Kau melihatnya lagi? apa dia disini?” tanyany a penasaran yang kususul anggukanku mengiyakan.
Aku membulatkan mataku ketika tiba-tiba saja Sehun menghilang. Bahkan dalam sekejap.
Tangan Taehyung mulai mendekat ke wajahku. Taehyung mengelusnya lembut. ada apa dengan namja ini. ingin rasanya aku menampar wajahnya sekarang. tapi entahlah apa yang membuatku tidak bisa melakukannya.
“Hyerin~ah, aku merindukanmu. Aku ingin kembali bersamamu. aku berharap kau bisa bahagia dengan hidupmu sekarang. tanpa aku. Namja ini, yang akhir-akhir ini menemanimu. Aku sempat cemburu padanya karena dia bisa menggenggam tanganmu, mengusap rambutmu,  dan berbicara denganmu . dia melakukan yang semua manusia bisa lakukan. Tidak seperti aku.”
Mendngar ucapannya aku memundurkan kursi ku menjauhinya.
“Nuguya?” tanyaku takut.
“Nae ya! Oh Sehun. Lama sudah tidak mengobrol seperti ini Hyerin~ah. mian, karena memanfaatkan tubuh namja ini untuk sekedar mengobrol denganmu. Tapi aku benar-benar merindukanmu!”
Aku berdiri dan mendorong tubuh Taehyung yang saat ini didalamnya adalah Sehun.
“Keluar dari tubuhnya sekarang! kau tidak boleh melukai orang lain seperti itu. Kau kenapa kembali mendatangiku? Kau butuh pernyataan maaf dariku? Aku sudah memaafkanmu Sehun~ah. keluarlah dari sana! Kau tidak boleh menyakitinya seperti itu!”
Dia berdiri dan memegang pundakku erat. “Aku masih ingin di sini bersamamu, seperti ini. dengan tubuh namja ini.”
“Pergi!” Chuuu~~ kurasakan tubuh Taehyung melemas. Sehun sudah pergi. Mianhae Taehyung~ah aku sudah membuatmu seperti ini.
“Ya! ya! lihatlah apa yang mereka lakukan ! berciuman di sekolah.” Suara riuh semakin terdengar. Taehyung sudah sadar. Aku menduduk kannya di kursi da pergi ke luar kelas.
“Hyerin~ssi.” Aku tidak menghiraukan panggilannya dan terus berlari. Aku ingin mnyendiri di manapun sekarang. aku terduduk lesu di bangku yang selalu ku duduki setiap pulang sekolah.
Aku menanagis sejadi-jadinya di sana. Mengeluarkan semua kekesalanku.
“Maafkan aku Taehyung~ah,  karena kau sudah terlibat masalahku dengan namja itu. Seharusnya kau tidak pernah masuk dalam kehidupanku. Tidak menggangguku, dan seharusnya perasaan ini tidak pernah ada. Apa maksudmu setiap hari mendatangiku ke kelas hanya untuk makan bersama denganku, apa maksudmu ketika kau setiap hari menungguku di gerbang untuk pulang bersamaku. Aku bodoh!”
Kurasakan tubuhku sekarang berada dalam pelukan yang sangat nyaman.
“Itu semua karena aku menyukaimu. Bukankah sudah berulang kali ku katakana. Jika aku benar-benar menyukaimu.”
“Aku memang bodoh! Aku bodoh karena aku tidak bisa menyadari semuanya! Aku membiarkan semuanya tumbuh begitu saja. Aku benci dengan semua ini. aku tidak seharusnya menyukaimu hiks hiks.”
“Mwo? Kau menyukaiku? Apa aku tidak salah dengar? Taehyung mengendorkan pelukannya.
Aku mengusap air mataku dan bertingkah seolah tidak pernah mengatakan apapun.
“Ya! katakan sekali lagi! aku ingin mendengarnya. Ya! Yoo Hyerin.”
Ku gelengkan kepala ku dengan cepat. Aku benar-benar salah tingkah dengan semua perlakuannya. Taehyung kembali menenggelamkanku dalam pelukannya.
“Aku sangat senang mendengarnya. Aku lebih menyukaimu Hyerin~ah. ah, anni bukan Hyerin sekarang. tapi Chagi.”
“Mwoya? Kekanakan sekali.” Ujarku.
“Kau ini. tidak usah malu seperti itu. Aku tahu kau juga menyukai panggilan itu. Oh ya. namja yang bernama Oh Sehun itu tidak akan muncul lagi kan? Berarti kau seutuhnya milikku. aku tidak perlu bersusah payah bersaing dengan hantu untuk memilikimu. Ocehnya seenaknya. Aku menjitak kepalanya pelan.
“hem, dia tidak akan muncul lagi.”
“ini saatnya kau kembali seperti kau yang dulu. Hyerin yang ceria. Bangkit dari keterpurukanmu karena namja itu Hyerin~ah, aku akan selalu disampingmu.” Cup kecupan singkat mendarat di dahiku.
“Gomawo Taehyung~ah.”
********
Sejak hari itu, aku sudah kembali. Tidak ada lagi Hyerin yang pendiam, dingin, menyeramkan, misterius dan apapun itu.  Hyerin yang sekarang telah kembali seperti Hyerin yang dulu. Hyerin yang cantik, baik, dan ceria. Ini semua berkat namjachinguku. Ya, kalian benar. Dia adalah KIM TAEHYUNG. Orang yang telah membantuku bangkit dari keterpurukan dan melupakan semuanya. Melupakan semua kenanganku bersama Oh Sehun dan menggantinya dengan kenangan baru bersamanya.
“Kau dari mana saja?”
“Aku dari kelas. Jangan marah. Aku membawakanmu sesuatu. Jang jang!  Untukmu.” Aku menyodorkan kotak makanan ku yang berisi kue cokelat padanya. Senyuman manisnya kembali terukir di wajahnya.
“Eummm. Ini sangat enak. Gomawo.” Taehyung mengusap kepalaku.
“Dan aku juga punya sesuatu untukmu. Pejamkan matamu.”
Aku menuruti semua yang dikatakannya. Kurasakan tangannya  menggenggam lenganku dan memasangkan sesuatu disana. Betapa terjkejutnya aku ketika melihat di pergelangan tanganku melingkar sebuah gelang yang sangat cantik. Gelang itu bertuliskan “YEOJA INI MILIKKU”
“Mwoya ige? Kekanakan sekali.” Aku menahan tawa melihat ekspresi wajahnya.
“Ya! itu segel yang menandakan kau itu milikku. tidak boleh ada satupun namja yang medekatimu. Aku benar-benar menyukaimu. Aku tidak akan pernah melepaskanmu Hyerin~ah.”
“Saranghae.” Bisiknya halus di telingaku yang sukses membuatku menyungginggkan sebuah senyuman tipis.
“Nado saranghae Taehyung~ah.”
“YA!! SEMUANYA KAU DENGAR? YEOJA CANTIK INI MENGATAKAN JIKA DIA JUGA MENCINTAIKU! KALIAN SEMUANYA JANGAN PERNAH MENDEKATI DIA! KARENA DIA MILIKKU SEKARANG!” tanpa rasa malu sedikitpun Taehyung berteriak seenaknya.
“Ya! Kim Tae Hyung hentikan. Lihatlah semuanya melihat kea rah kita.”
“Biarkan saja! Aku tidak peduli.”
Seorang yeoja berhenti dihadapan kami. “Taehyung~ah, chukkae. Kau sudah bersamanya? Ya!! Yoo Hyerin! Jangan pernah sekali saja kau mengabaikan Taehyungku! Aku tidak bisa menaklukan hatinya, tapi kau bisa melakukannya. Kau satu-satuny ayeoja selama dia hidup yang berhasil memikatnya. Aku tahu kau istimewa di matanya. Nan Shin Ran Gi imnida. Teman baik Taehyung.”
Aku menyambut juluran tangannya. “Yoo Hyerin imnida. Kau tenanglah. Dia juga namja pertama  untukku. Aku tidak akan pernah mengabaikannya. Percayalah.”

END







0 Responses

Plaas 'n opmerking