Unknown
Honey Moon? Jeongmal ?



Author : Luxi Dailinda Rizki a.k.a Yoo Hye Rin
Cast :
·         Oh Sehun
·         Park hyura
·         Raeina Kim
·         Lee Eun saa
Other cast
Genre : Marriedlife, Romance

“Ah, akhirnya aku bisa bernafas dengan lega tanpa menahan apapun.”
Aku membasuh wajahku dengan air di washtafle. Suara seorang yeoja yang memanggilku membuatku benar-benar terkejut.
“Hyura~ssi.” Panggilnya.
Aku belum menoleh kearahnya, aku melirik yeoja itu di kaca. Ah, kenapa harus yeoja itu.
“Wae?”tanyaku ketus tanpa memandangnya.
Yeoja itu mengulurkan tangannya. “Chukkae.”
Aku menatapnya heran. “Untuk.”
Mendengar pertanyaanku dia tersenyum singkat. “keberhasilanmu merebut hati Sehun.”
“eoh tentu saja. Kenapa kau tiba-tiba memberiku ucapan selamat eoh? Apa kau sudah merelakan Sehun untukku? Apa kau sudah menyerah mengejar Sehun?”
Raeina menggeleng. “Anniya, aku tidak akan pernah menyerah dan kalah darimu Hyura~ssi.”
“Lalu?”tanyaku heran.
“Jaga dia! Jangan sampai rongga di hatinya terbuka lagi. Jika itu sampai terjadi aku akan menggunaknnya sebaik mungkin, apa kau tau maksudku?”
“Ne, aku istrinya. Mana mungkin aku membiarkan suamiku membuka hati untuk yeoja lain. Aku ingin dihatinya hanya ada aku, anni eobseoyo.”
“Geurrae.” Raeina menepuk bahuku. “kau tunggu saja tanggal mainnya, kau tunggu saja kapan aku akan berbuat sesuatu.”Raeina tersenyum sinis.
“Kau tidak akan bisa berbuat apapun, aku akan selalu menghalanginya.”
“Heh, geurrae. Tapi kau harus ingat satu hal Hyura~ssi, aku cinta pertama Sehun. Kau tahu bukan banyak orang dan fakta mengatakan jika cinta pertama seseorang akan abadi dan tidak akan pernah bisa terlupakan? Begitulah cintaku dan Sehun yang sudah lama kandas tetapi sampai saat ini masih membekas.”
“Ya!! kau kenapa selalu mengganggu hidupku eoh? Mengganggu kebahagianku dan suamiku.”aku berkata dengan kerasnya, air mataku kurasakan telah mengalir membasahi pipiku.
“Apa bagimu aku ini pengganggu?”
“tentu saja. Karenamu, aku dan Sehun lebih sering bertengkar. Masa-masa honeymoon kami di china negeri idamanku ini hancur karenamu, hancur ketika kau muncul Raeina.”Aku menyeka air mataku kasar.
“mwo? Kampungan sekali. Bagaimana bisa kau mengatakan jika china adalah negeri idamanmu? Sangat rendah sekali. Kau lihat, orang-orang diluar sana sangat menyukai keindahan alam Eropa yang jarang dikunjungi oleh orang Asia. Kau bisa kapanpun ke China karena jaraknya yang tidak jauh dari Korea, sedangkan Eropa? Jika kau tidak punya uang cukup kau tidak akan bisa pergi ke sana. Ah, dan soal ucapanmu yang mengatakan kenapa aku selalu mengganggu kau dan Sehun itu karena aku membencimu.”
“Terserah kau ingin mengatakan apapun tentang China, tidak peduli Negara lain lebih baik dari China aku masih akan tetap mengaguminya. Mengenai kau membenciku, bagaimana bisa kau secepat itu membenci seorang yang baru kau kenal? Apa kau gila? Bahkan kau tidak tahu bagaimana orang itu sebenarnya.”
“Heh, aku mencintai Sehun, masih sangat mencintainya. Jadi wajar saja jika aku membenci yeoja yang jelas-jelas telah merebut hati dan perhatian Sehun dariku. Merebut cintanya yang seharusnya hanya untukku. Bayangkan jika kau diposisiku, kau pasti akan melakukan hal yang sama seperti apa yang ku lakukan sekarang.”
Aku menggeleng cepat. “Anniya, aku tidak akan berlaku bodoh sepertimu. Aku tidak akan melukai orang lain. Seharusnya kau malu pada dirimu sendiri! Bukankah kau sendiri yang meninggalkan Sehun dan memutuskan hubungan kalian demi namja lain? Tapi sekarang ketika Sehun jelas-jelas sudah menyerahkan seluruh cinta yang dia miliki untuk yeoja penggantimu kau malah kembali dan mengemis cinta padanya.”
Pakkkk. Sebuah tamparan mendarat dipipiku.
Sangat panas rasanya, Raeina menamparku sangat keras. Mungkin sekarang pipiku sudah merah karena ulahnya yang membuatku geram.
“apa kau bilang mengemis cinta? Aku tidak mengemis cinta! Aku hanya ingin merebut kembali cinta lamaku. Cinta yang seharusnya milikku tapi gagal karena direbut oleh yeoja rendahan sepertimu.”
PLAKKK. Aku membalas tamparannya.
“Sakit bukan? Begitulah aku ketika kau tampar tadi. jangan pernah kau lakukan lagi. Jika kau tau ditampar itu sakit, jangan pernah menampar orang lain. Terapkan itu dalam hidupmu.”Aku kini menepuk pundaknya tersenyum sejenak lalu meninggalkannya.
Aku berlari menjauh dari Raeina. Aku ingin cepat-cepat berada disisi Sehun didalam dekapannya yang hangat.
“Sehun~ah.”aku memeluknya erat.
“Wae? Chagiya? Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis eoh?” kurasakan sehun mengelus rambutku lembut.
“Hikssshikks. Sehun~ah, kau akan selalu mencintaiku kan? Kau tidak akan pernah meninggalkanku kan hikks?” tangisku semakin menjadi.
Sehun menguatkan dekapannya. “tentu saja, Hyura~ah. Kau itu yang terakhir untukku jadi aku tidak akan pernah mencintai yeoja lain setelah kau.”
“hikss jinja? Lalu bagaimana yang orang katakan jika cinta pertama itu akan sangat sulit hilang? Bukankah cinta pertamamu adalah Raeina? Lalu bagaimana jika kau mencintainya lagi Sehun~ah hikshikkss.” Aku memukul-mukul dadanya.
“anniya, itu tidak akan pernah terjadi. Bukankah sudah kubilang jika kau itu terakhir bagiku? Jadi, kau itu adalah yeoja terakhir yang nantinya akan selalu bersamaku menjalani setiap lika-liku kehidupan sampai akhirnya nanti kita akan berpisah karena tutup usia. Apa sekarang kau percaya jika kekuatan cinta terakhir itu lebih besar dari cinta pertama?”
Aku mengangguk. Kurasakan sehun mengecup keningku. Sangat hangat rasanya. Aku melepaskan pelukannya.
“Sehun~ah, mianhae karena aku sudah meragukanmu.”
“Ne, gwaenchana chagi. Cinta memang kadang seperti ini. Semakin lama akan semakin banyak keraguan, keraguan tentang keberadaan cinta itu sendiri. Masih ada atau sudah hilang entah kemana.” Sehun tersenyum lalu menyeka air mataku.
“Hikkss, Sehun~ah, jeongmal saranghae.”Aku kembali berhambur kepelukannya.
“Nado, chagi.”

END

Unknown
Honey Moon ? Jeongmal ?


Author : Luxi Dailinda Rizki a.k.a Yoo Hye Rin
Cast :
·         Oh Sehun
·         Park hyura
·         Raeina Kim
·         Lee Eun saa
Other cast
Genre : Marriedlife, Romance

Lay mengusap rambut Hyura lembut.
“Sebenarnya apa yang dilakukan namja itu. Kenapa kau sampai menangis seperti ini Hyura.”
Lay merogoh sakunya dan mengeluarkan sesuatu. Sebuah penjepit rambut, lay memasangkannya di rambut Hyura.
“Neomu yeppeo.”Lay tersenyum lalu menempatkan tubuh Hyura digendongannya.
*******
Sehun POV
Chuu~~~ bibir yeoja itu mendarat dibibirku. Aku membelalakkan mataku karena kaget. betapa beraninya dia menciumku ditempat umum seperti ini. Apa dia sudah gila, dia bahkan tau jika aku sudah punya Hyura. Tapi kenapa dia masih mengharapkanku? Dia dulu bahkan meninggalkanku dan tega mengatakan jika dia pergi karena dia sudah punya namja lain disana. Aku sudah cukup sakit karena itu. Tapi kenapa sekarang dia kembali? Dia kembali ketika aku sudah punya penggantinya. Dengan amarahku, aku mendorong dia menjauh dari tubuhku. Aku meraih tas Hyura yang ditinggalkannya diatas meja lalu segera pergi menjauh dari Raeina.
“Sehun~ah, aku mencintaimu. Masih sangat mencintaimu.” Ucapnya ketika aku menjauh darinya.
“Mianhae.”hanya itu yang bisa kuucapkan untuk membalas semua perasaannya. Hanya maaf. Karena aku sudah tidak bisa lagi mencintainya seperti dulu.
Aku berlari sekuat tenagaku menjauh dari tempat menyeramkan itu. Terlintas difikiranku Hyura. Ya! dimana dia? Dimana istriku? Kenapa dia pergi kekamar mandi tetapi tidak kembali? Apa dia sudah pulang? Hyura~ya.. neo eoddiegga? Aku mempercepat lariku agar segera sampai ke hotel.
Aku meraih ganggang pintu, aku menurunkannya.
“Eoh, masih terkunci! Aiss pabbo.. kunci kamar ini ada di tas Hyura bagaimana mungkin dia bisa masuk tanpa kunci ini. Sudahlah, mungkin aku menunggunya didalam saja.”
Aku menghempaskan tubuhku dikasur. Lengket. Semua badanku lengket karena keringat, wajar saja aku berlari cukup jauh dari kedai makan ke hotel. Mungkin akan lebih baik jika aku mandi. Hyura belum juga pulang ketika aku selesai mandi. Aku menghidupkan TV diruang depan sembari menunggu Hyura datang.
TOktoktok… Pintu kamar hotel kami diketuk seseorang. Aku segera bangkit dan membukanya. Dan benar dugaanku, Hyura pulang. Tapi Hyura pulang bersama seorang namja,kulihat Hyura tidur sangat pulas. namja berlubang pipi itu berani-beraninya menggendong Hyura. Amarahku semakin memuncak ketika namja lubang itu langsung masuk kekamar kami dan menidurkan Hyura diranjang. Hampir saja tanganku ini melayang menghantam pipinya. Tapi aku masih bisa menahannya, karena aku takut Hyura terbangun karena aku rebut dengan namja ini.
“Wae? Kenapa kau tidak jadi memukulku eoh?” Lubang pipi itu tersenyum evil dihadapanku.
“Ikut aku.”Aku mengajaknya keruang depan agar Hyura tidak terganggu.
“Kau! Kau itu baru mengenal Hyura. Kau sudah berani menggendongnya, mengantarkannya pulang bahkan menidurkannya di ranjang pribadinya didepan suaminya sendiri. Apa kau juga sudah gila eoh? Kau sudah tidak tau aturan?”
Heh.. namja itu tersenyum sinis.
“Seharusnya kau berterimakasih padaku, karena sudah mengantarkan istrimu pulang dengan selamat tanpa kurang sedikitpun. Seharusnya kau malu. Suami macam apa kau! Membiarkan istrimu menangis karenamu, menangis tanpa kau disisinya.”
“Ye?? Hyura menangis?”aku kaget dengan yang dikatakan namja lubang pipi ini.
Namja itu tidak menjawab pertanyaanku lagi, dia keluar dari kamar hotelku begitu saja.
Aku mengutuk diriku sendiri. Aku benar-benar bodoh! Membiarkan Hyura kembali menangis. Apa benar yang Lay katakan? Hyura menangis karena aku? Tapi kenapa?
Aku mendekati Hyura dan duduk didekatnya. Ku usap rambut panjangnya lembut. Matanya terlihat sembab. Hyura benar-benar menangis. Aku menggenggam tangannya.
Euhhh… Hyura terbangun. Dia langsung menjauhkan tubuhnya dariku menarik tangannya yang tadinya ku genggam.
“Hyura~ya, wae? Apa aku tidak boleh berada disisimu?”
“Hikshikshiksss… menjauh dariku Sehun~ah, jebal!!”
“Kau kenapa? Kau membenciku? Tapi karena apa chagi?”
“Hiksshikss, aku melihat semuanya.”
Deg.. jantungku berdetak sangat kencang ketika mendengar ucapan Hyura. Dia melihat semuanya? Dia melihat apa yang Raeina lakukan padaku?
“Hyura~ya…”air mataku seketika menetes. “Biarkan aku menjelaskannya.”
Hyura menggeleng. “Hikss, anniya. Tidak perlu menjelaskan! Aku sudah tau. Kau sedikit menjauhlah dariku, aku ingin tidur.” Hyura menyingkapkan selimut menutupi seluruh tubuhnya.
Hikshiksshikss..
aku masih bisa mendengarnya Hyura, suara tangismu membuat hatiku benar-benar hancur.. aku tidak bisa menuruti permintaanmu. Aku tidak bisa menjauh darimu walaupun hanya sedikit. Aku memeluk tubuh Hyura yang terbungkus selimut.
“Mianhae, mianhae chagiya.” Hanya itu yang bisa kukatakan.
“Sehun~ah, jangan buat aku semakin menangis. Palli!! Menjauhlah dariku! Jangan dekati aku. Malam ini saja!”
Aku membuka selimut yang menutupi wajah Hyura.
Chu~~~ aku menciumnya dalam.
“Hyura~ya, tidak bisa. Aku ingin disini bersamamu. disisimu ketika kau sedang sedih seperti ini, aku tidak ingin lagi kau menangis tanpa aku disisimu.”
“Aku mau kita pulang besok! Aku sudah tidak tahan lagi Sehun~ah hikkss.”
“Geurrae, jika itu yang kau inginkan. Sekarang bangkitlah dan mandi. Tubuhmu pasti sangat kotor bersihkan dulu baru tidur.”Sehun mengusap pucuk kepala Hyura.
****
“Eoh kau sudah selesai mandi istriku?”
Hyura hanya mengangguk.
“Cha, duduklah disini dan makan bersama. Aku tadi membuatnya didapur hotel ini. Khusus untukmu.”Sehun menepuk-nepuk sofa agar Hyura segera duduk.
“Cha, makanlah.”aku bermaksud menyuapinya tapi dia menggeleng lalu menarik sendok yang aku pegang.
“Aku makan sendiri. Makan saja milikmu.”
“Geurrae, makanlah yang banyak.”Aku mengusap rambutnya pelan.
“Hyura~ya, punyaku sudah habis. Tapi aku masih lapar. Maukah kau menyuapiku satu sendok saja milikmu?”
Hyura memberikan mangkuknya untukku. “Makanlah, aku sudah kenyang.” Ucapnya datar.
“Hyura~ya… kau masih marah?”
“Ani. Sudah tidak.” Hyura menempatkan dirinya di ranjang.
Sebenarnya aku juga sudah kenyang Hyura, tapi aku hanya ingin kau menyuapiku. Tapi ternyata kau masih marah. Ucapku dalam hati.
“Ah, aku juga sudah mengantuk.”Aku menyusul Hyura tidur. Tanganku memeluk pinggang Hyura seperti biasa, tapi kali ini beda. Hyura menggeser tubuhnya ketika tahu aku memeluk pinggangnnya.
“Hyura~ya.” aku menatap punggungnya sendu.
“Tidurlah, bukankah kita besok akan berangkat pagi? Aku tidak ingin tertinggal pesawat..”
“Ne,” aku membalikkan tubuhku dan berusaha tidur.
“Mianhae Hyura” kata-kata itulah yang menjadi pembuka tidurku malam ini.
*****
Toktoktoktok..
“Chagi, kau teruskan dulu ne beres-beresnya aku mau melihat keluar sebentar, sepertinya ada yang mengetuk pintu.”
Hyura hanya mengangguk.
Cekrekk..
“Ye, nugu…”
“Sehun~ah.”Ternyata yang mengetuk pintu kamar Sehun adalah Raeina.
Ketika mengetahui bahwa yang datang adalah Raeina Sehun langsung menutup pintunya kembali, tapi sayang Raeina menahan pintunya sehingga pintu masih tetap saja terbuka. Sehun menutup pintu dan menggeret Raeina menjauh dari mulut pintu.
“Ada apa lagi kau menemuiku?”
“Sehun~ah, izinkan aku menemuimu untuk terakhir kalinya. Bukankah kau akan kembali ke Korea hari ini?”Raeina bermaksud menggenggam tangan Sehun tapi Sehun menjauhkannya dari Raeina.
“Lalu apa maumu?”Sehun bertanya dengan ketus.
“Izinkan aku memelukmu.”Raeina semakin mendekat kearah Sehun
Sehun menepis tangan Raeina. “Mianhae, istriku menunggu didalam. Aku tidak mau membuatnya menunggu. Memang hari ini aku dan istriku akan kembali ke Korea tapi bukan berarti hari ini hari terakhir kau menemuiku bukan?  Jika kau menemuiku kau bisa datang ke Korea eoh?”
“Sehun~ah, benarkah aku boleh menemuimu kapanpun?” Raeina memeluk pinggang Sehun.
Sehun menurunkan tangan Raeina di pinggangnya. “Itu hakmu untuk menemuiku, tapi apa kau tidak malu terus menemui dan terus mengharapkan laki-laki yang sudah beristri?”Sehun masuk kedalam kamarnya.
“Hyura~ah, kau sudah selesai?”
Hyura hanya mengangguk.
“Cha, kajja!! Kita segera ke bandara. Nanti kita tertinggal pesawat. Kajja! Istriku.”Sehun menghampiri Hyura dan merangkulnya.
“Sehun~ah, bisakah kau turunkan tanganmu? Aku sedkit tidak nyaman.”
“Jinja? Ne, mianhae chagi.”
Tittit Sehun menekan tombol lift. Lift terbuka. Tidak sesuai harapan Sehun yang berharap jika hanya dia dan Hyura yang ada didalam lift. Tapi saat ini dihadapan Hyura dan Sehun ada Lay, yang otomatis akan sangat membuat Sehun kesal. Hyura dan Sehun masuk kedalam lift. Suasana didalam lift canggung beberapa detik. Lay berusaha mencairkannya dengan mengobrol bersama Hyura tanpa bermaksud mengajak Sehun terlibat didalamnya.
“Hyura, dilihat dari kopermu apa kau pulang ke korea hari ini?”
“Ne, Lay~ssi. Kau benar, aku memang ingin pulang ke Korea. Wae? Apa kau mau ikut?”Jawab Hyura.
Lay menggeleng. “Anniya, aku tidak ingin ikut. Jika aku ikut pulang bersamamu mungkin ada oknum yang sangat membenciku nanti.”Lay mengeluarkan tawanya.
“Ya!! apa yang kau maksud oknum itu adalah aku?” Sehun menyolot ucapan Lay.
“Ye? Kau merasa itu kau? Ah, sebenarnya aku tidak mengatakan jika itu kau. Tapi jika kau menginginkannya, ambilah. Aku tidak peduli.”Lay menjawab datar.
“Aiss, neo jinja!!”Sehun hendak mengayunkan tonjokan kewajah Lay tapi Hyura menghentikannya.
“Sehun~ah, apa kau menyayangiku?”tanya Hyura.
“Tentu saja chagi.”
“lalu, apa kau menghormatiku sebagai istrimu?”
“Ya!! kau kenapa eoh? Tentu saja iya.”
“Jika iya, kau juga harus menghormati temanku. Lay temanku. Dan jika kau menyayangiku tolong turuti semua yang aku katakan, jangan melukai lay. Arasseo?”
“Ne, arasseo.”Sehun menjawab pasrah.
“Hyura~ah, ini untukmu.”Lay memberikan jepitan rambut yang sama persis dengan yang ia pasangkan dikepala Hyura saat Hyura tertidur ditaman waktu itu.
“Woaa!! Neomu yeppeo lay~ssi. Eoh, tunggu dulu. Sepertinya aku pernah melihat jepitan rambut ini sebelumnya, tapi dimana?”Hyura berpikir keras lalu mencari sesuatu didalam tasnya.
“Na, ini dia. Jepitan ini sama persis. Apa jepitan ini juga darimu Lay~ssi?”
“Ne, mianhae aku memasangkannya dirambutmu tanpa izin. Waktu itu aku risih dengan ponimu yang menutupi mata saat kau tertidur ditaman, jadi aku menjepitnya.”Lay mengusap lehernya malu.
“Eoh? Anniya. Gwenchana Lay~ssi. Emm, gomawo ne karena telah menenangkan aku. Berkat kau, aku berhenti menangis.” Mereka terus mengobrol satu sama lain tanpa menghiraukan Sehun yang sedari tadi mengetuk-ngetuk dinding lift karena kesal.
“Bukan aku yang membuat kau berhenti menangis. Tapi kau sendiri Hyura, dengan air matamu.”Lay lagi-lagi tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang membuatnya semakin terlihat manis.
Toktoktok “Aiss, panas sekali lift ini. Apa pemilik hotel ini tidak terfikir menambahkan AC didalam lift eoh?”Sehun berteriak seperti orang gila.
Mendengar teriakan Sehun Hyura dan Lay sontak menoleh kearah Sehun.
“Wae? Apa mengobrolnya sudah eoh? Jika belum lanjutkan saja dan abaikan saja aku.”Sehun berpura-pura panas dan mengipasi dirinya dengan tangan.
Mendengar pernyataan Sehun Hyura dan Lay melanjutkan obrolan mereka tanpa menghiraukan Sehun yang saat ini sedang memanas karena banyaknya api cemburu didalam tubuhnya.
Aiss, Hyura aku tidak sebenarnya mengatakan itu, tapi kenapa kau benar-benar melakukannya? Kau mengacuhkan aku Hyura, sebenarnya siapa yang suamimu ? aku ? atau namja lubang pipi itu?Ucap Sehun dalam hati.
Zrttttt. Pintu lift terbuka.
Dengan cepat Sehun meraih kopernya dan menarik lengan Hyura segera pergi menjauh dari Lay.\
“Lay~ssi, aku pergi ne. jangan rindukan aku. Hahaha, annyeong?”Hyura melambaikan tangannya pada Lay.
Lay yang melihat itu hanya menatap Hyura yang semakin menjauh dan tersenyum manis.
“Apa aku masih bisa bertemu denganmu lagi Hyura? Kuharap masih bisa. Sehun, jaga Hyura baik-baik. Dia yeoja istimewa sehun~ah.”Ucap Lay dalam hati.
“Hyura~ah, aku cemburu.”Ujar Sehun dengan polosnya.
“Jinja? Eoh, baguslah. Itu berarti kau sayang padaku.”Jawab Hyura singkat.
Sehun mengangguk. “Hyura~ah, sampai kapan kau dingin padaku eoh? Aku sudah tidak tahan Hyura.”Sehun mengeluarkan aegyeonya.
“Ye? Tidak tahan? Apa karena dingin? Jika iya, pakai mantel satu lagi agar hangat.”Hyura berjalan mendahului Sehun.
“Huhhh.”Sehun menarik nafas kasar.
“Ya!! kau mau kemana eoh?”
“Tentu saja mencari taksi.” Jawab Hyura singkat.
Sehun~ah, bukan kau saja yang cemburu. Aku juga cemburu Sehun. Dengan mataku sendiri aku melihatmu dipeluk yeoja lain. Bukankah itu lebih parah dari yang aku lakukan?Hyura tersenyum sinis.
“Kau kenapa senyum-senyum sendiri chagi? Apa ada yang lucu?”
“anniya, eobseoyo.”
@Bandara
Hyura dan Sehun duduk di kursi tunggu bandara, sudah hampir 1 jam mereka duduk menunggu tanpa  bicara satu patah kata pun. Suasana canggung menyelimuti mereka berdua. Sebenarnya Sehun sangat ingin memulai pembicaraan dengan istrinya itu tapi ia takut istrinya akan semakin dingin padanya. Baru saja Sehun membuka mulutnya dan belum sempat mengeluarkan suara , Hyura sudah berdiri dari tempat duduknya.
“Sehun~ah, aku ke toilet sebentar.”
Hmm. Sehun mengangguk.
Ketika Hyura akan melangkah pergi Sehun menarik tangannya dan dengan takut-takut Sehun bertanya pada Hyura. “Kau akan kembali kan?”
“Tentu saja. Mana mungkin aku tetap disini sedangkan kau sudah kembali ke korea.” Hyura mengacak-ngacak rambut Sehun. “jangan takut, aku tidak akan seperti waktu itu. Aku akan segera kembali.”
Hyura POV
Sudah dari kurang lebih satu jam tadi aku menahan kencing. Suhu yang dingin membuatku bertambah ingin segera ke toilet. Sebenarnya aku menahannya karena aku takut meninggalkan Sehun sendirian, bagaimana jika yeoja setan itu kembali dan menggodanya? Ahh, sudahlah sepertinya ini lebih penting. Aku harus segera ke toilet.
SKIP
“Ah, akhirnya aku bisa bernafas dengan lega tanpa menahan apapun.”
Aku membasuh wajahku dengan air di washtafle. Suara seorang yeoja yang memanggilku membuatku benar-benar terkejut.
“Hyura~ssi.” Panggilnya.
Aku belum menoleh kearahnya, aku melirik yeoja itu di kaca. Ah, kenapa harus yeoja itu.
“Wae?”tanyaku ketus tanpa memandangnya.
Yeoja itu mengulurkan tangannya. “Chukkae.”

TBC




Unknown
HoneyMoon? Jeongmal?



Author : Luxi Dailinda Rizki a.k.a Yoo Hye Rin
Cast :
·         Oh Sehun
·         Park hyura
·         Raeina Kim
·         Lee Eun saa
Other cast
Genre : Marriedlife, Romance

“Kita pulang..”Ucap Sehun singkat dengan mata berkaca-kaca.
“Sehun..”yeoja itu memanggil Sehun.
****
“Sehun..”yeoja itu memanggil Sehun.
Sehun tidak menghiraukan panggilan Raeina, Sehun terus saja menarik tangan Hyura menjauh dari yeoja itu. Raeina terduduk lemah, yeoja itu menangis sejadi-jadinya. Didalam fikiran yeoja itu sekarang hanyalah Sehun, orang yang mungkin sampai saat ini masih sangat dicintainya. Kenangan indahnya dulu bersama Sehun yang terngiang diingatannya memberikan kekuatan tersendiri untuk yeoja itu. Yeoja itu bangkit dan mengejar Hyura dan Sehun.
“Sehun~ah, jeballl!! Hikksss.”Raeina berhasil menyusul Sehun, dia menghadang Sehun dan Hyura. Sekarang yeoja itu tepat berdiri didepan Sehun.
Sehun tidak sanggup m elihat Raeina, Sehun memalingkan mukanya lalu kembali menarik Hyura pergi.
“Sehun~ah…”Raeina terus memanggil Sehun.
Sehun menghentikan langkahnya.
“Cukup! Kau tidak perlu mengejarku lagi, aku tidak akan pernah berpaling untukmu.”
“Hiksshikss… Sehun~ah, jebal!! Dengarkan aku! Sehun~ah!”Tangis Raeina semakin pecah.
****
Sehun membuka pintu kamar hotel dengan perasaan yang sangat tidak baik, sejak bertemu Raeina tadi Sehun sampai sekarang belum mengatakan apapun, Sehun hanya diam duduk merenung ditepi ranjang hotel. Hyura merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Sehun, yang ada di fikiran Hyura sekarang adalah jika dia tidak mengajak Sehun berjalan-jalan di mall hari ini mungkin Sehun tidak akan bertemu dengan yeoja itu. Hyura berusaha mendekati Sehun.
“Sehun, mianhae.”Ucap Hyura pelan.
Sehun masih tidak beranjak dari tempatnya, menolehpun tidak.
Hyura meraih tangan Sehun dan menggenggamnya erat.
“Sehun~ah, naui nampyeon kenapa seperti ini? Aku minta maaf chagi, mianhae. Apa yang terjadi? Siapa yeoja itu chagi?”
Sehun masih diam tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Hyura padanya.
“Sehun~ah, mianhae jeongmal mianhae. Kau boleh marah padaku sekarang tapi aku berharap kau akan kembali seperti biasanya besok dan memaafkan aku, mianhae Sehun~ah.”
Sehun berbalik dan menjatuhkan dirinya dipelukan Hyura.
“Hyura~ya.. kenapa minta maaf? Bukan salahmu. Aku seperti ini bukan salahmu. Mianhae, karena membuatmu khawatir. Mianhae Hyura.” Bulir air mata Sehun dengan derasnya menetes dan membasahi baju Hyura.
Hyura mengeratkan pelukannya. “Sehun~ah, waeyo? Kenapa kau menangis eoh? Kau menangis karena yeoja itu? Untuk apa Sehun~ah? Karena kau tidak menceritakan yeoja itu padaku dengan semua ini aku bisa menyimpulkan jika kau pernah punya hubungan buruk dengannya. Dia menyakitimu? Jika itu benar, kau tidak seharusnya menangis karenanya. Yeoja jahat itu tidak pantas kau tangisi. Air matamu begitu berharga untukku. Arasseo? Maka diamlah sekarang.”
Sehun mengeratkan pelukannya dipinggang Hyura.
“Hyura~ya, saranghae.”
“Nado Sehunnie, nado saranghae.”Cupp Hyura mengecup kepala Sehun.
“Hyura, kau masih ingat yeoja yang aku bilang cinta pertamaku?”
“Hmm.. aku masih ingat. Kau bilang dia adalah gadis amerika eoh? Dan dia sangat cantik.”
“Ne, dia Raeina Hyura, Raeina Kim yeoja yang bertemu kita tadi.”
Hyura melepaskan pelukannya.
“Mwo?”
“Waeyo Hyura?”
“Anniya.” Hyura menunduk lesu.
“Kau takut?”
Hyura mengangguk.”Aku takut Sehun~ah, dia kembali. Aku takut dia akan merebutmu lagii dariku, hikkss.”
Sehun meraih Hyura kedalam pelukannya.
“Hyura~ya, itu tidak akan pernah terjadi. Dia masa laluku, aku tidak akan pernah kembali padanya. Aku milikmu chagi. Hanya milikmu, dan tidak akan pernah jadi milik orang lain. Jadi, uljima chagi.”Sehun mengusap air mata Hyura.
“Apa kau masih mau jalan-jalan bersamaku?”Tanya Sehun.
Hyura menggeleng.”ini sudah hampir malam, kau pasti sangat lelah. besok saja.”ucap Hyura
“Hyura, besok kita pulang ke Korea ne.”
“Ye?? Kita baru 5 Hari disini Sehun~ah, kau sudah mau pulang.”
“Ah, anniya. Aku hanya bercanda. Jika kau masih ingin disini kita akan tetap disini.”Cupp, Sehun mengecup pipi Hyura singkat.
“Sehun~ah, mianhae. Aku tau kau ingin pulang karena yeoja itu sudah ada disini. Dekat dengan kita. Aku tau kau masih belum siap bertemu dengannya lagi. Jika kau mau kita pulang besok, aku siap Sehun~ah.”
“Cha, lepaskan aku. Aku mau menyiapkan barang-barang kita untuk pulang besok.”Hyura tersenyum manis pada Sehun.
Ketika Hyura ingin melepaskan pelukan Sehun, Sehun semakin mengencangkannya.
“Andwae Hyura. Kita tidak pulang besok. Aku akan buktikan padamu jika aku bisa hidup dengan normal walaupun yeoja itu kembali dalam hidupku. Aku harus membuktikan padanya jika aku sudah bisa melupakannya dan bahagia bersamamu Hyura.”
*********
“Sehun~ah, gomawo ne bonekahnya. Dia lucu sekali. Kau memang hebat Sehun~ah. Kau bisa memenangkan permainan yang sangat sulit itu dan memberikan boneka kuda lucu ini untukku, gomawo.”Cupp. Hyura mencium pipi Sehun lalu berlari meninggalkannya.
“Ya!! kau Oh Hyura kembali.”
“Nae iremeun Park Hyura Sehun~ssi, bukan Oh Hyura. Haha.”Hyura terus tertawa dengan berjalan mundur.
“Kau tidak mau eoh mendapat margaku? Kau masih ingin bermarga Park? Aku tidak akan membiarkannya, kau milikku. Jadi namamu harus memakai margaku. Arasseo Mrs.Oh?”
“Maldo andwae, aku hanya ingin bermarga Park, hahahahaha.”Hyura menantang Sehun dengan menjulurkan lidahnya.
“Kyaa!! Kena kau!”Sehun memeluk pinggang Hyura dan mengelitiknya.
“Hahahahahahahaha, hentikan Sehun~ah!! Geli, geli hahaha Geli Sehun~ah.”
Sehun menatap Hyura dalam.
“Tawa itu, sudah lama aku tidak mendengarnya. Kau sangat cantik dengan seperti ini.”
“jeongmal? Kalau begitu aku akan terus tertawa untukmu. Hahahahammm.”Tawa Hyura seketika berhenti karena Sehun sekarang menciumnya.
“Sehun, aku memang salah padamu. Aku menyesal Sehun. Sekarang aku baru menyadari jika kau sangat berarti untukku. Yeoja itu. Apa dia lebih baik dariku? Apa dia bisa menjagamu, mendampingimu sampai nanti sehunnie?”
**********
Seorang Yeoja diam-diam memperhatikan setiap apa yang dilakukan Hyura dan Sehun, yeoja itu melihat semuanya bahkan melihat Sehun mencium Hyura. Yeoja itu tidak lain adalah Raeina mantan kekasih Sehun.
“Sehun, aku memang salah padamu. Aku menyesal Sehun. Sekarang aku baru menyadari jika kau sangat berarti untukku. Yeoja itu. Apa dia lebih baik dariku? Apa dia bisa menjagamu, mendampingimu sampai nanti sehunnie?”ucapnya dalam hati.
Raeina menyandarkan kepalanya di tiang besi besar tidak jauh dari Sehun dan Hyura. Berulang kali yeoja itu memukul-mukul dadanya.
“Hikkss.. mani apha Sehun~ah.”Raeina terus memukul dadanya.
Hyura melepas ciuman Sehun.“Sehun~ah, apa kau mendenga suara seorang yeoja? Dia menangis sehunnie.”
“Nde? Anniya. Aku tidak mendengar apapun, mungkin hanya fikiranmu saja.”
“Benarkah? Ah, sudahlah lupakan saja.”
“Hyura~ya, apa mungkin ada hantu di siang hari?”Sehun menakut-nakuti Hyura.
“Ya!!”Pletakk jitakan tangan Hyura mendarat di kepala Sehun.
“Kajja!! Chagiya.. kita naik itu saja ne.”Sehun menunjuk sebuah arena permainan.
“Mwo? Komedi putar? Hhahaha, kau itu sudah tidak kecil lagi Sehunnie, kau masih ingin naik itu? Apa tidak malu eoh?”Hyura tertawa mengejek.
Dengan cepat Sehun menggeleng. “Tentu saja tidak! Itu arena permainan kesukaanku saat aku kecil dulu. Jebal Hyura, kali ini saja. Kita naik itu ne.”Sehun mengeluarkan aegyonya tanpa rasa malu sedikitpun.
“Kajja!”Hyura menggandeng tangan Sehun dan membawanya lari.
Sehun sangat senang karena Hyura mau menemaninya naik arena permainan yang sangat ia sukai itu. Sehun memeluk pinggang Hyura dan menempatkan dagunya dibahu Hyura.
“Hyura~ya, kau wangi sekali. Huaah, aku tidak mau jauh dari wangi ini sedikitpun.”
“Jinja? Aiss kau membuat wajahku merah karena malu Sehunnie.”
Sehun mengeratkan pelukannya. Cupp, Sehun mencium pipi Hyura yang sangat dekat dengan wajahnya.
“Hyura~ya, kau mau tidak jika aegi kita nanti mirip denganku? Pasti kau akan mau. Tentu saja, kau tidak akan menolak aegi tampan seperti aku.”
Auwwww.. “Ya!! kenapa kau mencubitku eoh? Apa ada yang salah?”
“Sehunn~ah, aku masih kuliah. Bagaimana bisa aku mempunyai seorang aegi di masa sekarang? Jika aku tidak bisa mengurusi aegi kita nanti bagaimana? Jika aku sangat sibuk bagaimana?”
Sehun mengeucutkan bibirnya. “Sayang sekali, padahal aku sangat ingin punya aegi lucu. Ya!! bukankah aegiku nanti akan keluar dari sini?”Sehun mengusap perut Hyura. “Palli~ah keluarkan aegiku.”
Hyura menepis tangan Sehun.
“Ya!! Sehun~ah kau lupa ini tempat umum? Jangan memperlakukan perutku seperti itu, jika orang melihatnya bagaimana?”
“Biarkan saja orang melihatnya, lagipula kau istriku jadi tidak aka nada masalah bukan? Jika kau istri orang lain itu baru akan jadi masalah. Kajja!! Kita turun.”Sehun dengan cepat membopong istrinya itu.
“Ya!! Sehun~ah turunkan aku. Palli~wa!!! Sehun~ah…”
“Anniya. Tidak akan aku turunkan! Kau bahkan tidak lebih berat dari karung beras, cepat kalungkan tanganmu dileherku. Kau bisa jatuh jika tidak menuruti apa yang kukatakan.”
Hyura menuruti Sehun, Hyura menatap setiap bagian wajah Sehun. Hampir sempurna, itulah yang dapat Hyura simpulkan dari semua yang ada pada Sehun.
“Sehun~ah, aku lapar.”
“Ye?? Kajja!! Kita makan.”
“Turunkan aku dulu Sehun~ah, apa kau tidak malu eoh? Semua orang melihat kita.”\
“Sama sekali tidak.”Sehun meneruskan jalannya.
****
Makanan yang dipesan Sehun dan Hyura sudah siap diatas meja. Dalam hitungan detik tentu saja makanan itu akan segera dijamah oleh keduanya. Tapi baru saja Sehun mau menyuapkan makanan ke mulutnya Hyura mengajak Sehun bicara.
“Sehun~ah..”
“Ye? Wae?”
“Aku ke kamar mandi sebentar ne. kau lanjutkan saja makanmu. Aku akan segera kembali.”
Sehun mengangguk dan terus melahap makanannya. Hyura sudah 15 menit pergi kekamar mandi, tapi dia belum juga kembali. Sehun mulai khawatir, sehun berdiri hendak menyusul Hyura. Tapi sebuah tangan mendarat dipundaknya. Sehun memegang tangan itu.
“Hyura.”Sehun berbalik.
“Neo!!”Sehun sangat terkejut karena yang ada dihadapannya sekarang bukan Hyura, Sehun terpaku ditempatnya, tidak bisa berkata apapun. selalu seperti ini jika Raeina kim dihadapannya.
“Duduklah, aku ingin bicara sesuatu.”
Sehun menuruti yeoja itu.
“Sehun~ah, apa kabarmu? Kau baik-baik saja? Tentu. Karena kau bersama yeoja itu.”Yeoja itu menunduk lesu.
Yeoja itu menggenggam tangan Sehun yang duduk didepannya.” Sehun~ah, mianhae karena aku dulu meninggalkanmu, tapi percayalah kau tidak pernah hilang dari ingatanku. Tidak pernah. Aku menyesal Sehun, dengan bodohnya aku meninggalkan kau yang sangat berharga, jujur aku dulu meninggalkanmu karena……”Belum selesai yeoja itu bicara Sehun sudah berdiri dari duduknya.
Sehun melepas paksa genggaman Raeina dan melangkah pergi. Tapi perginya Sehun tidak diharapkan Raeina. Ya, Raeina menahan Sehun dengan menarik lengnnya.
“Sehun~ah…”
Sehun tidak menghiraukan panggilan Raeina, Sehun tetap ingin pergi. Dengan cepat Raeina menarik kembali tangan Sehun sehingga Sehun berbalik menghadapnya dan Chuuuu~~~ Raeina mencium Sehun.
Sehun hanya membelalakkan matanya. Sehun masih dalam keadaan terkejut. Fikirannya masih belum bisa sempurna mencerna apa yang terjadi padanya sekarang.
“Sehun~ah.”Hyura hanya bisa  berucap lirih ketika melihat pemandangan yang sangat tidak baik ini dari kejauhan. Hyura membungkam mulutnya agar suara tangisnya tidak pecah. Hyura berlari keluar entah kemana, hyura ingin berlari sejauh mungkin agar dia tidak bisa melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat tadi. hatinya benar-benar sakit.
“Hyura.” Seorang namja memanggil Hyura yang sekarang duduk sendirian dibangku taman.
“Hikkksss,”Hyura menoleh sebentar lalu kembali menunduk.
“Ya!! Wae ire? Kenapa kau menangis eoh?”namja itu mendekati Hyura dan duduk di sampingnya.
“Lay~ssi”
Lay meraih tubuh Hyura dan memeluknya. “jika kau belum bisa menceritakan semua tidak apa, sekarang tenangkan dirimu dulu. Jika menangis bisa membuatmu tenang. Menangislah. Menangislah disini, aku tidak apa-apa. Menangislah dipelukanku jika kau malu oranglain melihatmu. Cukup aku saja.”
“Hikshikkss,,Sehun~ah hiksshikkss.”tangis Hyura semakin menjadi.
Lay tidak tega dengan Hyura yang terus menangis. Lay semakin mempererat pelukannya. Cukup lama Hyura berada dipelukan Lay, suara tangis Hyura sudah tidak terdengar lagi. Lay melepaskan pelukannya, ternyata Hyura tertidur. Begitulah Hyura, jika ia menangis terlalu lama pasti dia akan tertidur dan setelah itu perasaannya akan lebih tenang dari sebelumnya.
Lay mengusap rambut Hyura lembut.
“Sebenarnya apa yang dilakukan namja itu. Kenapa kau sampai menangis seperti ini Hyura.”
Lay merogoh sakunya dan mengeluarkan sesuatu. Sebuah penjepit rambut, lay memasangkannya di rambut Hyura.
“Neomu yeppeo.”Lay tersenyum lalu menempatkan tubuh Hyura digendongannya.

TBC