Unknown
HoneyMoon? Jeongmal?



Author : Luxi Dailinda Rizki A.k.a Yoo Hye Rin
Cast :
·         Oh Sehun
·         Park hyura
·         Raeina Kim
·         Lee Eun saa
Other cast
Genre : Marriedlife, Romance

Hari ini adalah hari yang paing ditunggu oleh pasangan suami istri yang masih tergolong usia muda. Bagaimana tidak bisa dikatakan muda, sang suami masih berusia 21 tahun begitupula istrinya. Hari ini adalah hari pertama di musim dingin, di hari inilah pasangan ini memilih untuk pergi bulan madu pernikahan mereka. Mereka memang bukan pasangan yang baru menikah kemarin atau beberapa hari yang lalu, tapi bulan madu belum terlambat bukan? Mereka juga masih mengkategorikan diri mereka sebagai pengantin baru waaupun usia pernikahan mereka sekarang hampir menginjak bulan ke 5. Dan Salju akan menjadi saksi kebahagiaan mereka. Ya mereka adalah HunRa couple.

“Hyura~ya, apa kau sudah memasukkan semuanya kedalam koper? Kita akan segera berangkat ke bandara.”Sehun berbicara dengan Hyura dengan setengah berteriak karena sekarang dia sedang berada di ruang tamu dan istrinya ada di kamar.
“Tentu saja sudah, aku sudah menyiapkannya 2 hari yang lalu.”Hyura berjalan menuju Sehun dengan membawa 2 koper besar.
“Oh, istri yang baik.” Sehun hanya merespon singkat lalu melanjutkan aktivitas memakan snack kesukaannya diatas sofa dengan satu kaki terangkat. Sehun hanya memandangi Hyura yang membawa dua koper besar tanpa bergerak sedikitpun membantunya.
“Ya!! Sehuna kau itu laki-laki atau bukan eoh?” Hyura menatap Sehun kesal.
“Tentu saja iya. Jika tidak mana mungkin aku disebut sebagai suamimu.”
“Jika iya, kenapa kau hanya melihat istrimu yang lemah ini membawa 2 koper besar tanpa ingin membantu eoh?” Hyura menghela nafas kasar.
Sehun tersenyum singkat. “Kau itu bukan wanita lemah, tapi kau itu kuat. Aku percaya itu.”
“Ya! Tidak usah memujiku. Aku tau pujianmu itu hanya topeng. Katakana saja jika tidak ingin membantu.”
“Geurae, akan kubantu.” Sehun mendekati Hyura setelah Hyura sudah sampai didekat Sehun.
“Dasar bodoh, aku sudah disini. Tidak perlu dibantu.”
Hahahahaha.. Uhukhuk. Sehun tersedak karena makan sambil tertawa.
“Hyura, ambilkan minum palli.” Sehun memasang wajah memelasnya.
“Sireo.” Hyura mengabaikan Sehun dan duduk disofa.
Sehun yang melihat itu langsung menyusul Hyura duduk dan merangkul pundaknya. Awalnya Hyura menolak tapi karena Hyura tidak bisa tahan jika Sehun sudah merayu dan barsikap hangat dengannya Hyura menerima semua yang dilakukan Sehun pada dirinya.
“Istriku sangat cantik eoh, aku baru menyadarinya jikaa istriku lebih cantik dari yeoja-yeoja diluar sana. Geundae, ada yang kurang sedikit eoh.” Sehun membolak-balikkan dagu Hyura.
“Bwol?” Hyura menoleh kearah Sehun sebentar lalu memalingkan muka.
“Istriku bukankah ini adalah musim dingin eoh? Kitakan akan berpergian jauh apa kau sudah berpakaian tebal dan hangat?”Sehun meraba pakaian yang dipakai hyura. “Ah ne, aku tau kau kurang apa, chamkaman ne.”Sehun berlari kekamar dan kembali denagan membawa sebuah kotak berwarna putih dengan pita merah.
“Ige mwoya?” Hyura menatap kotak yang diberikan Sehun Heran.
“Kau bisa membukanya.”
“woaaaaaa… neomu yeppeo. Aku suka sehunnie, syal yang sangat cantik.”Hyura memakaikannya diehernya.
“Bukan seperti itu, seperti itu jelek. Apakah harus aku juga yang turun tangan.”Sehun memasangkannya di leher Hyura.
“Nah, sudah. Kau begitu cantik dengan ini. Apa masih dingin? Bibirmu sangat pucat, tanganmu juga dingin.” Sehun menggenggam erat tangan Hyura.
“Anniya, sudah tidak jika kau disisiku.”sudut bibir hyura tertarik keatas mengukir sebuah senyuman.
“Jeongmal? Kemari, mungkin aku harus memelukmu sebentar baru kita bisa pergi ke bandara. Aku tidak mau istriku sakit saat bulan madu.” Sehun menarik Hyura kepelukannya.
“Sehun, sudah. Nanti kita bisa terlambat ikut penerbangan.” Hyura melepaskan pelukan Sehun lalu berdiri dengan menarik koper miliknya.
Hyura ingin berjalan menuju pintu keluar, tetapi tertahan karena Sehun menarik lengannya lalu mencium yeoja manis itu dengan cepat. Chuuu~~ Sehun mencium Hyura dalam. Hyura memejamkan matanya, hyura benar-benar menikmati setiap momennya bersama Suami tampannya itu. Hingga Hyura tidak sadar jika Sehun telah melepaskan ciumannya.
“haha, kau lucu eoh. Aku sudah tidak menciummu. Kenapa kau masih dalam posisi seperti itu.”Sehun menahan tawa.
Hyura yang mendengar ucapan Sehun seketika membuka matanya dan mengerucutkan bibirnya kesal.
“Kajja!!!”Sehun merangkul pundak Hyura dan mengajaknya keluar apartemen.
****
Mereka sudah tiba di bandara. Ya, mereka akan segera terbang ke china untuk bulan madu. Mereka memasuki wilayah airport dengan percaya dirinya dengan bertautan tangan satu sama lain. Orang-orang yang menyaksikan itu pasti sangatlah iri. Bagaimana tidak? Pasangan yang bentuknya hampir sempurna. Semua orang pasti ingin seperti mereka.
Mereka berdua duduk disebuah kursi tunggu, dengan Hyura bersandar di pundak Sehun manja. Sedangkan Sehun menyusuri rambut Hyura lembut.
“Sehuna, aku haus. Bisakah kau membelikan aku minuman?”Hyura meminta manja.
“Ne, tunggu disini ne.” Sehun mengusap pipi Hyura.
Hyura mengangguk.
Sehun berlari menuju kantin bandara. Membeli 2 botol minuman untuknya dan Hyura. Sehun tidak sengaja melihat sebuah kue cokelat dengan gambar beruang, Sehun berniat memberikan itu untuk Istrinya Hyura, tapi sial kue itu hancur jatuh kelantai ketika seseorang menabrak Sehun dari belakang ketika Sehun memegang kue itu.
“Ahhhh………”
“Jeoseonghamnida.”Orang yang menabrak Sehun ternyata adalah seorang yeoja.
“Ahjuma, tolong berikan aku kue seperti yang dibeli namja ini.”Yeoja itu menanyakan kue yang sama kepada ahjuma penjaga kantin untuk mengganti kue milik Sehun tapi sayang kue yang dibeli Sehun tadi adalah kue terakhir.
“Ah, gwaenchana agashi.”
“Oh, Sehun. Kau ternyata.” Yeoja itu terkejut ketika tahu bahwa namja yang ditabraknya adalah Sehun.
Sehun hanya mengangguk dan mengernyitkan sebelah alisnya.
“Kau mau kemana eoh? Apa mau berpergian jauh? Kau bersama siapa?”
“Eh,, aku mau ke china dan aku bersama…”Ucapan Sehun terpotong karena yeoja yang ada didepannya ini menggandeng tangannya dan menariknya keluar kantin.
“Ah, kenapa kita sama eoh? Aku juga mau ke China. Kita nanti duduk bersama saja ne. kau tidak keberatankan?” Yeoja itu menyandarkan kepalanya di lengan Sehun.
“Aku pergi bersama yeoja itu.”Sehun menunjuk Hyura yang sekarang telah berdiri dari posisi duduknya karena melihat Sehun bersama seorang yeoja.
“Nuguya?” Yeoja itu mendongakkan kepalanya karena Sehun lebih tinggi darinya.
“Ah, kau tidak boleh bersamanya. Kau harus bersamaku. Biar aku yang mengurusnya.”Yeoja itu berjalan menuju Hyura dan mencengkram tangan Hyura.
“Ya!! Kau. Aku ingin aku yang duduk bersama sehun nanti. Kita bertukar tempat saja. Kau harus mau.”Yeoja itu semakin mengencangkan cengkramannya.
“Sireo, aku …. Auwww.”Hyura menahan sakit.
“Hyura~ya… Gwaenchana.” Sehun memastikan keadaan Hyura dari jauh.
Karena khawatir dengan Hyura, Sehun berlari mendekati Hyura. Sehun menarik Hyura menjauh dari yeoja itu. Sehun mengusap rambut istrinya itu. Sehun meraih koper mereka dan memberikannya satu untuk Hyura agar hyura bisa membantunya membawa koper. Sehun menggandeng tangan Hyura erat dan pergi meninggalkan Yeoja itu.
“Ya!! Sehun~ah tunggu aku.”Yeoja itu berlari menyusul Sehun dan menggandeng lengannya.
Sehun melepas gandengan yeoja itu kasar. Dan dengan kasarnya Sehun berkata..
“Kau!! Apa kau tidak tahu malu eoh? Mengikuti kemanapun aku pergi. Apa kau tidak tau aku sedang bersama seorang yeoja? Apa kau belum juga mengerti ? dasar penguntit. Aku masih tahan dengan kau mengikutiku tapi tidak dengan kau menyakiti yeoja ini.”
“wae? Wae sehun~ah? Kau berbicara padaku dengan kata-kata seperti itu? Aku ini lebih tua darimu. Lagipula apakah dia sangat special dimatamu? Kau lihat aku, aku bahkan lebih cantik darinya. Sekarang aku tanya padamu, apa dia yeojachingumu?” mata yeoja itu sekarang mulai berkaca-kaca.
“Ani, dia bukan yeojachinguku. Tapi dia special bagiku.”Sehun menarik Hyura pergi dari yeoja itu.
“Lalu? Siapa dia sebenarnya?”
“Dia istriku.” Sehun dengan lantangnya menjawab pertanyaan yeoja itu.
Yeoja itu menghampiri Sehun dan berdiri didepannya.
“Mwo? Istri? Kapan kau menikah? Haha kau pasti membohongiku. Bagaimana bisa aku tidak tahu ini.” Airmata yeoja itu perlahan jatuh.
“eonni, mianhae.. tapi pernikahanku dengan Sehun…” belum selesai hyura bicara yeoja itu sudah memotongnya.
“Diam kau!! Kau jangan berpura-pura baik dihadapanku.”
“Noona, jangan sakiti istriku lagi. Kau dengarkan aku sudah bicara sopan padamu, jadi tolong jangan ganggu aku dan Hyura lagi.”
“Oh, jadi namamu Hyura. Pantas saja wajahmu sangat familiar di mataku, ternyata kau adalah yeoja yang dulunya pernah aku masukkan kedalam kolam renang sekolah eoh? Yeoja yang dengan lantangnya berkata jika dia tidak menyukai Sehun bahkan sangat membencinya. Yeoja yang termasuk pemberani, karena telah berani menumpahkan kue dimuka Sehun dan berurusan dengan aku, Lee Eun Saa.” Yeoja itu menepuk dadanya.
“Lee Eun Saa, tidak bisakah kau berhenti. Aku dan istriku tidak ada waktu lagi untuk mendengarkan ucapanmu yang sangat tidak penting itu, khalge.” Sehun berlalu pergi bersama Hyura.
****
“Sehun, kau tadi terlalu kasar pada Eun Saa eonni.”
“Jika tidak seperti itu dia pasti tidak akan menjauhiku, dan dia akan terus menyakitimu.” Sehun menarik kepala Hyura kebahunya.
“Tapi…”
“Sudah, diam saja. Sebentar lagi pesawat akan segera terbang. Kau tidurlah jika mau.” Sehun menyandarkan kepalanya dijok pesawat.
“Ne, bolehkah aku tidur tetap dengan posisi seperti ini? Tetap bersandar dibahumu?”
Sehun menekan kepala Hyura dengan tangan kanannya, agar kepala Hyura tetap bersandar pada Sehun.
“Saranghae sehunnie…”Hyura memejamkan matanya.
Hyura berharap Sehun akan membalas apa yang diucapkannya. Hyura mengulangi ucapannya.
“Sehun, saranghae. Apa kau dengar apa yang aku ucapkan.”Hyura mendongakkan kepalanya.
“Ais, neo jinja!” Hyura memukul dada Sehun karena sebal melihat suaminya itu sekarang sudah tertidur dengan pulasnya.
*****
Pesawat yang ditumpangi Sehun dan Hyura sudah mendarat di dataran China beberapa detik yang lalu. Terlihat pasangan suami istri, Sehun dan Hyura turun dari pesawat. Sehun berjalan didepan sedangkan Hyura dibelakangnya. Sehun terlihat sangat keren dengan rambut blondenya dan juga kacamata hitam yang sekarang ia pakai dilengkapi dengan sepasang headsate putih yang menjulur dari telinganya ditambah lagi tubuhnya yang tinggi kurus dibalut dengan baju berbulu tebal yang senada dengan tas miliknya. Sehun dan Hyura menaiki sebuah mobil yang sengaja datang menjemput pasangan ini. Mobil itu membawa mereka ke sebuah hotel berbintang yang tentunya dengan bangunan yang megah. Hyura tidak berhenti menggeleng takjub ketika melihat pemandangan disepanjang jalan Karena memang sangat indah di sore hari. Hyura semakin tidak percaya ketika dia menginjakkan kaki dihotel karena sebelumnya yeoja ini tidak pernah memasuki hotel elit seperti ini.
Hyura memandang Sehun dengan tatapan tidak percayanya.
“Sehunnie, kau semuakah yang memesan ini?”
“Tentu saja iya. Bukankah aku pernah bilang padamu jika kita bulan madu tidak akan mengunakan uang oranglain tapi memakai uang hasil kerjaku sendiri.
“Woaaa.. ini sangat lebih dari yang aku bayangkan sebelumnya. Geundae..” Wajah Hyura berubah menjadi sendu.
“Wae?”
“Sehunnie, kita pulang kekorea saja. Aku juga tidak apa-apa jika kita bulan madu di busan. Bukankah busan juga indah? Aku takut disini.”
“Kau takut apa eoh?”
“Aku takut tagihannya akan sangat mahal dan uangmu tidak akan cukup untuk membayarnya dan jika sudah seperti itu, apartemen kita akan disita dan kita tidak punya tempat untuk tidur lagi.”
“Aiss, dasar kau. Itu tidak akan terjadi. Aku kira kau takut dengan apa tadi. ternyata hanya itu. Pikiranmu masih sangat kekanakan eoh? Lagipula jika apartemen kita disita juga tidak apa-apa, kan aku sudah bilang jika kita akan segera pindah kerumah milik presdir yang dihadiahkan untuk kita.” Sehun mengacak-acak rambut Hyura.
“Ah, kau benar. Kajja kita kekamar. Aku sangat lelah.”
“Ne, chamkaman ne. aku akan meminta kuncinya pada resepsionis hotel ini. Kau tunggu disini saja.”
Cekrekkk.. pintu kamar bernomor 898 terbuka. Seorang yeoja muncul dari muka pintu meletakkan koper disamping sofa dan langsung merebahkan dirinya di kasur king size yang ada dihotel itu. Sementara sang namja memilih untuk membersihkan dirinya dulu sebelum istirahat.
“Ahhh.. segar sekali.”Sehun keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang iya lilitkan dipinggangnya. Hyura yang melihat itu tidak bisa mengedipkan matanya.
“Woaaa, apakah itu benar-benar suamiku? Kenapa dia begitu tampan? Sisa air shower yang ia gunakan mandi tadi yang sekarang mengalir dipelipisnya menambah ketampanan yang sekarang memenuhi Sehun. Betapa beruntungnya aku memiliki Suami setampan, sebaik, dan sehangat Sehun.”Hyura berkata dalam hati.
“Kenapa melihatku seperti itu eoh? Jangan coba-coba berfikir mesum eoh. Belum sekarang waktunya. Atau kau sudah tidak sabar?” Sehun mengambil pakaiannya dikoper dengan tersenyum evil.
“Ya!! Aku tidak pernah punya fikiran sejauh itu. Kau saja yang terlalu percaya diri.”Hyura menjulurkan lidahnya mengejek Sehun.
Sehun yang sekarang memanas karena ulah Hyura seketika menyusul Hyura yang sedang bersantai di ranjang hotel. Sehun duduk dipinggir hotel dan menatap istrinya yang sekarang sedang berbaring disampingnya itu dalam-dalam. Hyura mulai takut dengan tatapan Sehun. Hyura tidak tau harus berbuat apa.
“Yaayaa! Aaa pa yang akan kaau lakukan eoh?” tanya Hyura gugup.
“Menurutmu?” Bisik Sehun ditelinga Hyura.
“Molla.”Hyura membulatkan matanya.
Sehun kembali mendekati telinga Hyura dan berbisik.
“Kau, mandilah. Kita akan pergi jalan-jalan bukan? Aku tidak mau menanggung malu jika orang-orang bilang bahwa istriku sangat jelek.” Sehun tersenyum.
Heeeeeeeeehhhh. Deruan nafas lega Hyura.
“Ne, aku mandi.” Hyura bangkit duduk.
“Hyura, pipimu kenapa?” wajah Sehun berubah cemas.
“Eoh ada apa dengan pipiku?”
“Pipimu sepertinya biru lebam. Apa kau ada menabrak sesuatu?” Sehun membolak-balikkan wajah Hyura dengan tangan kanannya.
“Jeongmal Sehunnie? Tapi anehnya aku tidak merasa pipiku atau bagian wajahku yang lain sakit? Bisakah kau ambilkan kaca untukku.”
“Ne.”Sehun mengambil kaca kecil di laci meja rias.
Sehun memberikan kaca itu pada Hyura, tapi ketika Hyura ingin mengambilnya dengan cepat Sehun menarik kaca itu dan menyembunyikannya dibalik punggung.
“Ya, kemarikan sehunnie.. aku ingin melihat luka lebam yang kau bilang tadi.”
“Aiss.. sepertinya lebam ini akan lama sembuhnya.”Sehun kembali membolak-balikkan wajah Hyura. Dan Chuuuu~~~ Sehun mencium bibir Hyura, Hyura yang terkejut karena tingkah Sehun seketika membulatkan matanya. Karena kesal Hyura mencubit pinggang Sehun. Sehun yang kesakitan karena cubitan Hyura seketika melepaskan ciumannya dan berlari menjauh dari istrinya itu. Hyura hanya menarik nafasnya kesal, Hyura melempar bantal yang ada didekatnya kearah Sehun tapi tidak tepat sasaran, Sehun terlalu pandai mengelak.
“Ya!! Awas saja kau Sehun!! Cepat pakailah bajumu, apa kau tidak tau suhu sangat dingin? Kau mau membeku eoh? Dengan hanya memakai satu helai handuk, kau fikir kau tidak akan kedinginan eoh? Aku mandi dulu. Awas kau jika ketika aku selesai mandi kau belum juga berpakaian.”Hyura memasuki kamar mandi.

“Hahaha, ne Hyura ahjuma. Dasar kau! Ahjuma cerewet yang menyebalkan.”

TBC (Please give comment after read readers)
0 Responses

Plaas 'n opmerking