Unknown

HoneyMoon? Jeongmal?


Author : Luxi Dailinda Rizki a.k.a Yoo Hye Rin
Cast :
·         Oh Sehun
·         Park hyura
·         Raeina Kim
·         Lee Eun saa
Other cast
Genre : Marriedlife, Romance

“Sehunnie.. pelan-pelan saja. Aku bisa terjatuh.”
“Tidak bisa. Kita tidak bisa pelan. Harus cepat.” Sehun mempercepat jalannya.
“Geundae, Lay~ssi eotteokhae? Kasian dia. Sepedanya rusak. Apa kita begitu jahat tidak mau membantunya.”
“DIamm…”
“Sehunni, Lay…”
“Diammm Hyura!! Kubilang diam. Jangan sebut namanya lagi. Aku akan menghukummu di hotel. Palli.. ! Raut wajah Sehun yang tampan hampir tertutupi oleh amarahnya sekarang.
***
BRAKK. Pintu hotel terbuka kasar. Seorang namja dengan kasar membanting pintu, wajahnya terlihat sangat tidak baik. Dibelakangnya seorang yeoja meringis karena menahan sakit karena namja itu mencengkram lengannya dengan sangat kuat. Namja itu menyeret yeoja itu masuk dan mengunci pintu rapat. Yeoja itu terhempas duduk ditepi ranjang dengan terus memegangi lengannya.
“Sehun~ah, kau lihat ini.” Yeoja itu menunjukkan lengannya yang merah.”ini karena kau sangat kuat memeganginya, neomu apha.”Yeoja itu meniupi lengannya.
Sedangkan namja yang ada didepannya sekarang tidak melakukan apapun dia hanya terpaku ditempatnya memandangi apa yang telah terjadi dengan istrinya itu.
“kau bilang itu sakit? Sangat payah.”Namja itu berkata dingin lalu berlalu dari istrinya itu dan menempatkan dirinya di atas sofa putih hotel dan membaca majalah.
“Neo, jinja!!”Yeoja itu mengerucutkan bibirnya karena kesal. Yeoja itu turun dari ranjang dan menyusul suaminya duduk disofa.
“Chagi, kau marah eoh? Aku sangat takut dengan kau yang ini. Tidak bisakah kau kembali menjadi namja yang selama ini sangat menyayangiku? Namja yang selalu tersenyum untukku?”Hyura meletakkan dagunya di bahu Sehun.
“Aku tidak marah. Tapi aku kesal. Kau memintaku kembali menjadi namja penyayang? Tidak untuk sekarang.”
“Jinja? Bagaimana jika aku bisa merubahmu kembali menjadi namja penyayang?”
“Lakukan saja apa yang kau mau.”
“Ne, geurrae.” Chuuuu~~ Hyura dengan beraninya mencium Sehun.
“Lepasakannmjjuhg..” Chuu~~ Sehun tidak bisa meneruskan apa yang dia katakan, karena Hyura kembali menciumnya. Hyura melepaskan ciumannya.
“Ya!! bisakah kau berubah menjadi apa yang aku inginkan sekarang? Aku sudah melakukannya.”
“Kau fikir dengan kau menciumku, aku akan secepat itu memaafkanmu. Anniya.”Sehun kembali melanjutkan kegiatan membacanya.
“Sehuuuuun, jebal!!!”Hyura melingkarkan tangannya di pinggang Sehun.
“Jauhkan tanganmu dari pinggangku. Kau mengganggu aku membaca.”
“Ya!! aku hanya ingin berada didekatmu? Apa sekarang sudah tidak boleh eoh? Apa kau mau kucium lagi agar kau berubah menjadi namja penyayang lagi?”
Sehun masih saja focus pada majalah yang ada ditangannya.
Hyura semakin mendekatkan wajahnya kewajah Sehun, Sehun yang mengetahui itu dengan sigapnya memundurkan kepalanya dari Hyura.
“Apa yang mau kau lakukan eoh?”Sehun menarik Hyura kedekapannya.
“Kau mau menciumku lagi? Sebelum kau melakukan hal konyol itu lagi, aku akan melakukannya lebih dulu darimu. Sekarang aku mau tidur, aku mengantuk. Arasseo?”Sehun mengecup kepala Hyura singkat lalu menuju keranjang dan menempatkan dirinya untuk tidur.
“Sehun~ah, bolehkah aku tidur disampingmu?”Hyura bertanya dengan polosnya.
“Tidur saja, jika kau mau.”Sehun merespon singkat.
Hyura naik keatas ranjang dan menempatkan dirinya menghadap punggung Sehun.
“Sehun~ah, waktu kita di china sudah tidak lama lagi. Kau bahkan belum mengajakku mengunjungi satu tempatpun.”
“Memang. Kau pergi saja bersama Lubangpipi itu atau tidak kau telfon saja hyungku suruh dia menyusulmu kesini lalu ajaklah dia mengunjungi tempat yang kau inginkan.
“Sireo. Aku hanya ingin bersamamu, anni eobseoyo.”
“Jeongmal? Jika memang benar apa yang kau katakan itu, kau harus menunggu aku mencair.”
“Ahh, itu pasti sangat lama. Huhhh.”Hyura menghembuskan nafasnya kasar.
“Aigooooo.”Hyura berteriak.
“Ya!! wae?” Sehun seketika berbalik menghadap Hyura.
“Aigoo, Sehun eotteokhae? Eotteokhae? Syal, syal, syaaal yang…”Jawab Hyura gugup.
“Wae? Jangan katakan jika syal yang aku berikan untukmu itu hilang?”
Hyura hanya mengangguk.
“Neo!! Bangkit dari tidurmu dan duduk.”
Hyura melakukan apa yang diperintahkan Sehun.
“Kemari..”Sehun meraih tubuh Hyura dan memeluknya erat.
“uljima!! Syal yang hilang masih bisa saja dibeli lagi. Bahkan dengan bentuk yang sama persis. Jangan saja hatimu yang hilang, itu akan sangat sulit mencari penggantinya, akan sangat sulit.”
“Sehun~ah….”
“Wae? Aku romantis bukan?”
“Hyura dongakkan kepalamu, dan lihat aku.”
Chuuuu~~~ chuuu~ chuuu~~
“Hyura.. bukankah aku sudah menjadi namja penyayang lagi sama seperti apa yang kau inginkan?”
“Hemm. Aku suka kau yang seperti ini.”
“Hyura.. apa umur kita ini masih terlalu muda untuk mempunyai seorang aegi?”
“Yee? Maksudmu?”
“Sebenarnya, aku sering membayangkan bagaimana jika aku punya aegi dan menjadi seorang appa. Pasti itu akan sangat mengasyikkan. Mempunyai aegi yang sangat lucu.”
“Aku juga menginginkan aegi yang lucu Sehun. Bukan kau saja.”
Heh.. Sehun memalingkan mukanya. “Bagaimana kita bisa mempunyai aegi jika kita hanya melakukannya sekali saja. Itupun sudah lama.”Sehun mengerucutkan bibirnya.
“melakukan apa eoh?”
Sehun sekarang yang mendekatkan wajahnya ke wajah Hyura, tinggal 5 cm lagi Sehun berhasil mencium Hyura ponsel Hyura berdering. Dengan cepat Hyura mengambil ponselnya dan menjawab telfon. Hyura terkejut ketika melihat yang menghubunginya sekarang adalah Gikwang. Hyura mencari-cari cara agar Sehun tidak mengetahuinya.
“Sehun~ah, bisakah kau mengambilkan aku minuman diruangan depan. Aku sangat haus.”Hyura memegangi lehernya.
“Ah, ne.” Sehun pergi mengambil minuman.
“Annyeong.. Yoboseo oppa. Wae? Kenapa menelfonku malam?”
“Anniya, aku hanya merindukanmu. Bogoshipeo Hyura. Kau sedang apa sekarang? Apa sedang bersama Sehun? Beruntung sekali bocah tengil itu bisa bersamamu.”
“Ah ne, oppa. Aku sedang bersama Sehun tapi dia mengambilkan aku minuman sebentar.
“Oppa, cepat tutup telfonnya. Aku tidak mau Sehun marah lagi. Annyeong oppa.”
“Hyura~ya, aku mau kau mengucapkan kata beogoshipeo untuku, sama seperti aku tadi.”
“Mian oppa, aku tidak bisa.”
“kalau begitu aku akan terus menghubungimu, aku tidak peduli jika kau sedang bersama Sehun. Jebal! Hyura. Ucapkan saja itu. Apa kau benar-benar tidak merindukan aku?”
“Aku merindukan oppa karena oppa adalah kakak ke2 ku setelah Chanyeol oppa. Oppa adalah orang yang selalu ada untukku jika Sehun tidak ada, selalu melindungiku dan semuanya yang berkaitan denganku.”
“Jika kau mau seperti itu, maka aku mengerti. Tapi kumohon ucapkan kata itu satu kali saja. Agar aku bisa menutup telfonnya dan tidur pulas.”
“Ne, bogeoshipeo.”
Prang… Ponsel Hyura dijatuhkan kebawah oleh sesorang. Siapa lagi jika bukan Sehun.
Hyura sangat takut, Hyura dengan cepat memeluk Sehun dan meminta maaf tanpa henti.
“Mian Sehunnie, mianhae. Kau salah faham. Jebal!!! Maafkan aku.”
“Gwaenchana.”Sehun meraih tubuh Hyura dan menggendongnya.
Sehun menatap Hyura intens.
“Sehunnie……”
Sehun hanya tersenyum evil melihat ekspresi wajah Hyura sekarang.
“Boneka kecil, akan segera bersama kita chagi.” Sehun mengecup dahi Hyura.
Ceklekk. Kamar Hyura dan Sehun seketika gelap. Karena Sehun sudah mematikan seluruh lampu dikamar mereka.                                                                                                        
****
Toktoktok.. terddengar suara pintu kamar HunRa diketuk oleh seseorang. Mendengar itu salah satu dari mereka terbangun dari tidurnya.
“Euuhhh… Nuguya?”Hyura turun dari ranjang, menyarungkan alas kakinya lalu kedepan memastikan siapa yang datang sepagi ini.
Cekrekkk.. Pintu perlahan terbuka. Terlihat seorang laki-laki bertopi menyodorkan 1 dorong makanan untuk makan pagi Hyura dan Sehun. Laki-laki itu membungkukkan badannya lalu pergi.
“Sehun~ah, ireona!! Ini sudah pagi eoh. Kau harus mandi.”Hyura menggoyangkan tubuh Sehun.
Sehun meraih tangan Hyura dan mendekapnya seperti bantal guling. Dan dengan polosnya Sehun berkata.“Kita mandi bersama, ne.”
“Aiss, napeun!! Sireo.”Hyura menjauh dari Sehun lalu pergi mengambil handuk dan masuk kekamar mandi.
“Sehuuunn.. kau dengar aku? Bangunlah Sehun, aku mau pergi kepusat perbelanjaan bersamamu.”Hyura bicara dengan Sehun dari dalam kamar mandi.
“Euhhh, ne. aku akan mematuhi semua yang istriku perintahkan. Aku makan dulu ne, selamat mandi.”
“Ya!! kau jangan coba-coba mengambil jatah sarapanku! Itu untuk 2 porsi, lihat saja kau jika aku selesai mandi makanan itu sudah tidak tersisa, aku akan….”
“Akan apa eoh? Aku tahu kau tidak akan bisa melakukan apapun padaku. Sudah cepat mandi. Jangan biarkan Showermu itu terus mengucur.”Sehun tertawa tertahan.
SKIP
“Ahh.. sudah kuduga. Makanan untukku sudah habis oleh Sehun semuanya. Heh..”Hyura terduduk lesu disofa.”
Sehun tiba-tiba datang dan memeluk leher Hyura dari belakang.
“bagaimana istriku? Aku sudah menghabiskan makanannmu. Apa kau marah sekarang.”
Hyura hanya menggeleng lambat. “Anniya, aku tidak bisa marah sekarang. Jika aku marah sekarang pastinya aku yang tidak sarapan akan banyak mengeluarkan energi. Dan jika itu terjadi aku tidak bisa jalan bersamamu hari ini.”Hyura menunduk lesu.
Sehun yang mendengar tuturan istrinya itu sangat menyesali apa yang dilakukannya. Sehun masuk kekamar dan mengambil sesuatu dilemari kecil.
“Nah, makanlah.”Sehun memberikannya pada Hyura.
“Ne, gomawo… ehh, bukankah ini makananku? Bukankah kau sudah memakannya habis? Kenapa masih disini?”
“Tadinya, aku ingin menjahilimu. Tapi karena aku mendengar kau mengungkapkan nasibmu yang sangat tidak bagus itu, jadi aku tidak jadi menjahilimu. Aku mandi dulu, kau makanlah.”Sehun mengecup pucuk kepala Hyura lalu berjalan ke kamar mandi.
Hyura meletakkan makanannya dimeja, Hyura menyusul Sehun menghentikan langkahnya dengan menarik langannya. Cupp~ Hyura menjijinjing ketika mencium pipi Sehun dan langsung berlali kembali kesofa karena menahan malu. Sehun hanya memegang pipinya dan tersenyum singkat.
SKIP
“Hyura~ah… kepalaku pusing.”Sehun menyandarkan kepalanya dibahu Hyura.
Hyura mulai khawatir dengan keadaan Sehun, Hyura mengusap pelipis Sehun lembut.”Sehun~ah? Wae geurrae? Apa kau sakit? Jika kau sakit kita pulang saja. Tidak usah jalan-jalan hari ini, eottae?”Hyura menatap Sehun.
“Anniya, aku ingin jalan-jalan bersamamu hari ini. Kita akan bersenang-senang. Bukankah waktu kita di China akan berakhir sebentar lagi?”Sehun memejamkan matanya.
“Jeongmal gwaenchana?”
Sehun mengangguk.”Biarkan saja seperti ini, mungkin akan lebih baikan.”
“Ne, tetaplah begini, tidur dibahuku.”
Hyura~ah, mianhae. Karena telah berbohong padamu. Aku tau kau pasti tidak akan mau jika aku begini padamu ditempat umum, jadi aku nekat membohongimu. Mianhae.”Sehun bicara dalam hatinya.
*****
“Woaaa… ini sangat cantik Sehun~ah, cocok tidak untukku? Woaa,, ini juga sangat keren. Pasti kau sangat tampan jika memakai ini, ya!! lihat suamiku sangat tampan eoh, dengan kacamata hitam ini?”Hyura memasangkan kacamata di wajah Sehun.
“Kau suka aku memakai ini? Kajja, kita bungkus ne. kau juga harus membelinya. Jadi kita punya kacamata yang sama.”Sehun menangkupkan tangannya diwajah Hyura.
“Na.. Sudah. Kajja!! Kita beli eskrimne, pasti sangat enak.”Sehun merangkul Hyura menuju toko eskrim yang ada di mall.
“Excuse me, please give me two ice cream. With Blue and Pink colour, thanks.”Sehun memesan eskrim pada agashi penjual.
“Hyura istriku yang cantik, kau duduk disana dulu ne. kau tenang saja aku akan kembali untukmu tentunya dengan membawa eskrim kesukaanmu. Cupp~~”Sehun mengecup kening Hyura singkat.
Hyura menuruti apa yang diminta Sehun. 15 menit Hyura menunggu, akhirnnya Sehun datang sesuai janjinya. Hyura yang sudah menunggu lama berpura-pura marah pada Sehun.
“Ya!! kau kemana saja eoh? Rambutku ini sampai putih menunggumu! Apakah mungkin memesan eskrim saja lama sekali, kau tau hampir 20 menit.”Chuuu~~ Hyura berhenti bicara karena Sehun dengan cepat menciumnya dan memberikannya serangkai bunga.
“Sehun~ah”Hyura tidak menyangka sehun akan berbuat seromantis ini padanya, air matanya menetes karena terlalu terharu.
“Ya! uljima!”Sehun menyeka air mata Hyura.”Cha, makanlah eskrimu nanti jika terlalu lama eskrim itu akan mencair.”Sehun tersenyum lalu melahap eskrim miliknya.
Hyura hanya menatap Sehun. “Sehun~ah, akankah nantinya kau akan sama dengan eskrim ini? Semakin lama semakin mencair dan tidak bisa dinikmati lagi? Tidak bisa memberikan rasa manis lagi?”
“Ya!! anniya. Memang benar yang kau katakan, semakin lama aku memang seperti eskrim itu. Lama-kelamaan aku akan menjadi tua dan ketampananku ini akan memudar dan tidak bisa dinikmati lagi oleh para yeoja termasuk kau, tapi aku akan tetap memberikan rasa manis dalam hidupmu karena tidak peduli aku tua atau muda aku akan selalu mencintaimu dan akan selalu berusaha membuatmu bahagia ketika bersamaku.
Hisss..”Sehun~ah.”
“Ya!! kubilang uljima. Cepat hapus air matamu. Aku tidak bisa menyekanya karena aku sedang makan eskrim. Wajahmu atau tanganku pasti akan kotor nanti.”
“Ne.”Hyura menyeka air matanya.
“Hahahahahahahaha..Sehun~ah kau lihat wajahmu, haha lucu sekali”
“ye? Kau baru sadar jika aku sangat lucu eoh? Aku sangat imut bukan?”
“Anniya, bukan itu maksudku. Hahaha,, itu dihidungmu ada apa?”
Sehun mencolet hidungnya. “Aiss eskrim ini! Kau seharusnya bilang saja jika mau mencium hidungku tidak perlu sembunyi-sembunyi.”Sehun mencoletkan eskrim yang menempel di hidungnya ke pipi Hyura.
“Ya!! kau apa-apaan eoh? Cha.. rasakan ini.”Hyura membalas Sehun.
“Neo!!” Sehun mengejar Hyura yang berlali mengelilingi meja.
BRAKKKK.. Seorang yeoja tidak sengaja tertabrak oleh Sehun. Sehun hanya membungkukkan badannya singkat pada yeoja itu lalu hendak kembali mengejar Hyura.
“Hyura !! awas kau.”Langkah Sehun terhenti ketika Yeoja itu menggenggam tangannya.
“Wae??”Sehun membalikkan badannya. Sehun tercengang, dia tidak dapat mengatakan apapun bahkan pertanyaan dan suara Hyura pun tidak begitu jelas terdengar ditelinganya.
“Sehuun, kau kah itu?”tangan yeoja itu sekarang sudah berada di wajah Sehun.
“Raeina?”
“Sehun~ah, nuguya? Ya!! kau lepaskan tanganmu dari wajah namjaku.”Hyura menarik Sehun menjauh dari yeoja itu.
Yeoja itu menahan Sehun pergi, yeoja itu kembali menarik tangan Sehun.
“Dia yeojamu? Huh? Jawab aku Sehun~ah? Apa aku tidak salah dengar? Lalu aku ini siapa? Kau tidak lagi mencintaiku eoh?”
Sehun hanya diam tanpa berbicara sepatah kata apapun.
“Sehun~ah, kajja!! Kita pergi saja dari sini.”Hyura semakin memanas.
“Ya!! neo! Jebal! Beri aku waktu bicara dengan Sehun, sebentar saja. Aku ingin mendengar suaranya lagi. Jebal! Bukankah sekarang dia sudah milikmu? Jadi kau tidak usah takut.”
“Huh? Aku tidak akan takut pada apapun. kau fikir aku akan takut jika sehun akan meninggalkanku? Kau salah. Sehun sangat mencintaiku, dia tidak akan melakukan itu.jigeum, bolehkah aku bertanya? Neo!! Nuguya? Kenapa kau mengganggu aku dan Sehun.”
“Mian, aku tidak bermaksud untuk itu.”Yeoja itu menunduk.
“Lalu?”
“Hyura~ah”Sehun menepuk bahu Hyura.
“Geundae, Sehunni.. aku..”
“Kita pulang..”Ucap Sehun singkat dengan mata berkaca-kaca.

“Sehun..”yeoja itu memanggil Sehun.

TBC
0 Responses

Plaas 'n opmerking