Unknown
HoneyMoon? Jeongmal?

Author : Luxi Dailinda Rizki a.k.a Yoo Hye Rin
Cast :
·         Oh Sehun
·         Park hyura
·         Raeina Kim
·         Lee Eun saa
Other cast
Genre : Marriedlife, Romance



“Aiss.. sepertinya lebam ini akan lama sembuhnya.”Sehun kembali membolak-balikkan wajah Hyura. Dan Chuuuu~~~ Sehun mencium bibir Hyura, Hyura yang terkejut karena tingkah Sehun seketika membulatkan matanya. Karena kesal Hyura mencubit pinggang Sehun. Sehun yang kesakitan karena cubitan Hyura seketika melepaskan ciumannya dan berlari menjauh dari istrinya itu. Hyura hanya menarik nafasnya kesal, Hyura melempar bantal yang ada didekatnya kearah Sehun tapi tidak tepat sasaran, Sehun terlalu pandai mengelak.
“Ya!! Awas saja kau Sehun!! Cepat pakailah bajumu, apa kau tidak tau suhu sangat dingin? Kau mau membeku eoh? Dengan hanya memakai satu helai handuk, kau fikir kau tidak akan kedinginan eoh? Aku mandi dulu. Awas kau jika ketika aku selesai mandi kau belum juga berpakaian.”Hyura memasuki kamar mandi.
“Hahaha, ne Hyura ahjuma. Dasar kau! Ahjuma cerewet yang menyebalkan.”
SKIP
Hyura keluar dari kamar mandi dengan keadaan sudah berpakaian. Hyura mengusap rambutnya dengan handuk. Hyura menghentikan aktivitasnya ketika melihat suaminya sekarang sedaang makan dengan lahap tanpa menawarinya.
“Kau, makan tidak menawariku eoh?” Hyura menghampiri Sehun yang duduk disofa.
“Kalau mau makan saja, lagipula ini dua porsi. Jadi aku tidak akan menghabiskan ini sendiri.” Sehun menjawab pertanyaan Hyura sebentar lalu melanjutkan makannya.
“Aiss, suamiku berubah menjadi dingin lagi.” Hyura duduk disamping Sehun lalu mengambil makanannya.
Zrtzrtzrt.. Suara getar ponsel.
“Oh, ponselku.”Hyura berdiri ingin mengambil ponsel miliknya tapi sehun  menarik lengan Hyura dan memaksanya agar tetap duduk dan memakan makanannya.
“Kau mau kemana? Biarkan saja ponselmu. Itu pasti tidak akan terlalu penting. Yang penting sekarang, kau makanlah dulu.”
“ne.”Hyura terpaksa menuruti Sehun
****
Zrtzrt..
“Ponselku kah yang bergetar? Bukan. Lalu ponsel siapa? Ah, ponsel Hyura.”Sehun meraih ponsel Hyura yang tergeletak diranjang dan memeriksanya. 1 buah pesan masuk.
From : Giwang oppa
Hyura, apa kau sudah sampai di China? Jika sudah, kenapa tidak mengabariku?
Zrtzrtzrt Ponsel Hyura kembali bergetar.
From : Gikwang oppa
Aku takut terjadi apa-apa padamu. Semoga kau baik-baik saja disana.
“Heh, Gikwang hyung. Untuk apa dia mengirimi istriku pesan seperti ini. Apa dia fikir aku tidak bisa menjaga istriku sendiri dengan baik eoh?” Sehun menghapus pesan dari Gikwang yang memenuhi kotak pesan di ponsel istrinya itu dan melemparkannya asal.
****
“Ah, enak sekali. Kau memang tahu seleraku sehunnie. Pilihan bagus.”CUPP.. Hyura mencium pipi Sehun dan berlalu pergi menuju ponselnya.
“Oh. Gikwang oppa mengirimiku pesan singkat sebanyak ini? Woaa 10 pesan.”
Sehun yang melihat itu hanya tersenyum sinis dan menaikkan alisnya. Sehun mulai geram karena sekarang Hyura beraninya membalas satu per satu pesan dari Gikwang. Sehun menghampiri Hyura dengan tangan terkepal, Sehun benar-benar dalam keadaan cemburu sekarang. Darah Sehun semakin naik ketika ponsel istrinya itu berdering menyanyikan lagu Davichi - it because I missing you today tanda ada panggilan masuk. Sehun mungkin tidak apa-apa jika yang menelfon Hyura bukan namja atau keluarga tapi yang berani menelfon Hyura saat ia sedang bulan madu bersamanya adalah seorang namja yang juga sangat mencintai Hyura. Sehun merebut ponsel Hyura ketika istrinya itu sedang menelfon.
“Ne oppa, yoboseyo? Wae geurrae? Ah ne nan gwaencha…”Ucapan Hyura terputus ketika Sehun dengan cepat menarik ponsel yang sedang menempel ditelinganya. Sehun membuka kasar ponsel Hyura dan melepaskan baterai lalu membuangnya sembarang keatas ranjang.
Hyura yang melihat itu hanya mematung ditempatnya. Dia benar-benar tidak menyangka jika Sehun bisa berbuat seperti itu.
“Tidak ada lagi namja yang mengirimi pesan setiap pagi, setiap menit. Tidak ada lagi namja yang menelfonmu selain aku. Kau seutuhnya milikku selama di china. Aku tidak mau terganggu atau terhalang karena hal-hal yang tidak penting.” Sehun meraih jaketnya lalu pergi keluar kamar.
Hyura memegangi dadanya. “Huh, aku sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Sehun tadi.”
“Oh, Sehun meninggalkan aku disini sendiri. Aku takut.”Hyura menghadap kaca lalu menyisir rambutnya sebentar lalu menyusul Sehun.
Sehun POV
Benar-benar. Hyung macam apa dia? Apa dia tidak bisa melihat adiknya bersenang-senang sebentar saja? Aku tau dia masih mencintai Hyura. Tapi setidaknya dia mengerti situasi. Aku memang tidak pernah merasa secemburu ini pada Gikwang hyung, entah kenapa aku bisa begini. Mungkin emosiku sedang tidak baik.
Ahh.. aku menepuk keningku.
Apa yang aku lakukan? Aku telah tega meninggalkan istriku sendirian di kamar? Bagaimana jika dia mencariku? Bagaimana jika dia tidak menemukanku dan tersesat di hotel sebesar ini. Aku memutuskan untuk kembali kekamar. Ketika tanganku sebentar lagi mendarat di tombol lift tiba-tiba lift terbuka. Senyumku seketika merekah ketika aku tahu bahwa yang didalam lift itu adalah istriku Hyura. Aku merangkul pundaknya dan membawanya masuk kembali kedalam lift.
“Wae? Kenapa kita masuk kedalam lift lagi? Bukankah kita mau pergi jalan-jalan eoh?”tanyanya polos.
“kau harus mengambil baju tebalmu. Diluar sangat dingin. Aku juga ingin mengambil kupluk dan penutup telinga.”
Hyura melihatku dan tersenyum. “Kau merangkulku, kau tidak marah lagi eoh?”
Aku hanya diam dan berpura-pura tidak mendengar apa yang diucapkannya.
“Ya!! Kenapa kau diam? Aku tanya, apa kau sudah tidak marah lagi padaku.”
Hyura menunduk lesu. “Ah ternyata benar, kau masih marah.”
Chuuu~~ aku menciumnya singkat.
“Menurutmu? Apa aku masih marah?”
Hyura menggeleng. Dia memeluk pinggangku erat. Aku ingin membalas pelukannya tapi tertunda karena pintu lift terbuka. Awalnya aku mengira jika sudah sampai tetapi ternyata ada seorang namja yang masuk kedalam lift.
Melihat kehadiran namja itu, hyura melepaskan pelukannya dipinggangku. Hyura membungkukkan badannya sebagai penghormatan untuk namja itu. Namja itu hanya membalas Hyura dengan senyuman. Aku sangat geram melihatnya tersenyum manis dengan istriku. Aku akui senyumannya memang manis dengan dimple yang dia miliki, memang aku tidak punya itu tapi aku jauh lebih manis darinya bahkan lebih tampan.
Aku menarik tubuh Hyura agar lebih dekat lagi denganku. Hyura menatapku heran.
“Sehunna, dia sangat ramah eoh? Lihatlah dia punya lubang dipipinya, aku sangat suka itu.”Hyura berbicara dengan suara pelan.
“Jangan coba kau katakan jika dia lebih tampan dariku? Aku memang tidak punya lubang pipi jelek itu, tapi jika aku sedikit saja menarik sudut bibirku yeoja-yeoja pasti tidak akan tahan melihatnya.”Jawabku tak kalah.
“Ah ne, arraseo. Aku akan menannyakan namanya.”
“Excuseme, what is your name?”Hyura menjulurkan tangannya.
Namja itu hendak membalas jabatan tangan Hyura tapi dengan sigap aku menarik tangan Hyura.
“My name is Lay, Nice to meet you.” Lagi-lagi namja ini tersenyum pada Hyura.
“Oke, Nice to meet you too.” Jawabku.
“She is my Wife, She is very beautiful right?” Aku semakin mengencangkan tanganku dipundak Hyura.
Namja itu hanya tersenyum dan mengangguk mengerti.
*****
“Sehunnie kajja!! Aku mau jalan-jalan bersamamu. kita sekarang mau kemana?” Hyura bergelayutan di lenganku.
Aku melepaskan tangannya dari lenganku. “Kau pergi saja bersama namja berlubang tadi. tidak usah ikuti aku, aku mau jalan-jalan sendiri. Kha~ kha. Aku mendorong tubuh Hyura sedikit menjauhiku.
Aku berjalan meninggalkan Hyura yang masih diam mematung. Aku berpura-pura tidak memperdulikannya dan marah padanya aku terus berjalan meninggalkan Hyura tanpa menoleh kearahnya sekalipun. Aku menyangka dia pasti akan berlari menyusul dan mengikutiku dari belakang. Tapi ternyata aku salah, sudah 20 meter lebih aku berjalan tapi langkah kaki Hyura tidak juga terdengar. Aku menoleh kebelakang, Hyura sekarang sudah berubah posisi dari berdiri menjadi duduk. Hyura menutupi wajahnya dengan tangannya. Apa dia menangis? Apa dia menangis karena ucapanku tadi terlalu kasar? Aku menyerah. Aku menyerah berpura-pura marah padanya aku juga menyerah berpura-pura tidak memperdulikannya, aku tidak bisa. Aku berlari menghampiri Hyura dan jongkok didepannya. Aku mengelus rambut panjangnya lembut. Kupaksa tangan yang menutupi wajahnya terbuka. Aku terkejut ketika melihatnya benar-benar menangis. Aku mengusap air matanya dan menariknya kedalam pelukanku.
“Ya!! Uljima. Mianhe. kajja!! Tarawa.” Aku berdiri dan menarik tangannya untuk membantunya berdiri.
“Kau jahat.”Ucapnya singkat.
“Mwo? Jahat ? kau yang jahat, kau tau kau itu sudah menyiksa hatiku. Kau berulang kali membuatku cemburu dari pertama menginjakkan kaki di China. Apa itu tidak jahat eoh?”
“kau yang lebih jahat dariku. Kau juga sudah berulangkali membuatku tidak bisa bernafas karena sifat dinginmu itu kau juga sudah hampir membuatku mati karena sakit hati yang kurasakan. Ya! Melihatmu bersama yeoja lain. Bukankah kita sama eoh?”
“Ya!! anni, aku lebih baik darimu…Bu Buktinya… aku selalu sayang padamu.” Aku kehabisan kata-kata.
“Bodoh. Aku juga sayang padamu eoh. Heh, aku hanya dekat dengan beberapa namja. Mungkin hanya Gikwang oppa dan namja tadi. sedangkan kau apa? Sangat banyak yeoja yang mendekatimu. Apa perlu aku sebutkan semuanya? Geurraenika… Sanghee, Eunsa Eonni, Minri, teman kuliahku,…”
“Kau tau Minri?”
“Tentu saja iya. Dia rekan kantormu eoh? Aku pernah membaca suratnya untukmu. Surat itu diselipkan di buku tebalmu.”
“lalu kemana surat itu? Apa kau membuangnya?”
“Ne. sama ketika kau menghapus semua pesan gikwang oppa di ponselku.”
Aku mengacak-ngacak rambutnya. “itu tandanya kau sangat beruntung istriku.”Aku mentoel hidungnya.
“Ye? Meuseun muriya?”
“Kau punya suami yang begitu tampan.”
“hah.. ketampananmu itu membawa bencana untukku. Aku, setiap hari harus makan hati melihat kau dikerumuni para yeoja.”
“Sudahlah, kau mau kita jalan kemana? Apa mau membeli ice cream? Atau mau pergi ke spa saja?”
“Ne, ide bagus. Aku mau ke spa. Kajja!!” Hyura menarik tanganku dan membawaku berlari bersamanya.
Author POV
Hyura dan Sehun memilih untuk berjalan menyusuri trotoar jalan di china daripada naik kendaraan umum. Mungkin mereka tidak ngin melewatkan hari-hari bersama mereka sebentar selama di China.
“Hyura~ya. kelihatannya hari sudah hampir malam. Kita pulang saja ne.”ucap Sehun
“Andwae, aku masih ingin bersamamu sehunnie.”
Tuing.. Sehun mendorong kepala istrinya itu pelan. “Kau masih saja bodoh. Walaupun kita pulang ke hotel dan tidak jalan-jalan lagi kita masih akan bersama kau tidak akan jauh dariku. Dan…”
“Mwo?”
“Jika kita di kamar berdua, waktu kita bersama akan lebih lama karena tidak ada yang berani mengganggu kita.”Sehun berbisik di telinga Hyura
“Kajja!! Kita pulang.”
Ditengah perjalanan pulang Hyura dan Sehun melihat seorang namja yang dengan kesalnya menendang sepedanya yang kelihatannya rusak. Hyura memberanikan diri mendekati namja itu. Awalnya sehun melarangnya tapi karena Hyura memaksa sehun tidak kuasa menolak permintaan istrinya itu.
“Em, Sorry. What happened with your bycycle?”
Namja itu menghadap Hyura dan tersenyum.
“We meet again, Beautiful Girl.”
“Ye!!! Neo jeongmal!! Dia istriku paabbo. Beraninya kau memujinya di hadapanku.”Sehun mengencangkan urat lehernya dan berbicara bahasa korea dengan namja china itu.
“Sehun~ah dia tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Gunakan kemampuan bahasa inggrismu. Bukankah kau sangat pintar eoh? Wae? Apa kau payah dalam bahasa inggris?”Hyura mengejek Sehun.
“Anniya, bahasa inggrisku sangat bagus eoh. Apa kau tidak ingat aku pernah tinggal di Amerika bersama appaku? Aku hanya malas saja berbahasa inggris dengan namja ini.”Sehun mengelak.
“Gopjeongmal, sebenarnya aku mengerti apa yang kalian bicarakan.”Namja itu memegang tangan Hyura dan mendongakkan kepalanya melihat Hyura karena hyura sekarang sedang berdiri.
“Ya!! lepaskan tangan istriku.”Sehun menarik tangan Hyura kasar.
“Sehunnie.. dia tidak melukaiku.”
“Kau diam!!” Sehun kembali mengeraskan urat lehernya.
“Ya!! kau namja berlubang pipi busuk. Jangan pernh lagi menemui istriku, memegang istriku, apalagi menggoda istriku. Jika kau berani melakukan itu aku akan semakin melubangi pipi jelekmu itu sampai berlubang besar seperti lubang sumur, arasseo?” tangan sehun sudah berada dipipi namja itu sekarang karena dia benar-benar marah.                                                                 
“Hem, Lay~ssi mianhae ne. suamiku memang terkadang tidak bisa mengontrol emosinya. Aku yakin dia tidak akan setega itu padamu.” Hyura tersenyum.
“Aku akan menjadi manusia paling kejam dan manusia paling tega jika itu menyangkut kau apalagi jika kau terluka. Kajja!!”Sehun mencengkram lengan Hyura dan menariknya kasar.
“Sehunnie.. pelan-pelan saja. Aku bisa terjatuh.”
“Tidak bisa. Kita tidak bisa pelan. Harus cepat.” Sehun mempercepat jalannya.
“Geundae, Lay~ssi eotteokhae? Kasian dia. Sepedanya rusak. Apa kita begitu jahat tidak mau membantunya.”
“DIamm…”
“Sehunni, Lay…”

“Diammm Hyura!! Kubilang diam. Jangan sebut namanya lagi. Aku akan menghukummu di hotel. Palli.. ! Raut wajah Sehun yang tampan hampir tertutupi oleh amarahnya sekarang.

TBC (Please give your comment readers)
1 Response
  1. Anoniem Says:

    How to play Baccarat - Worione
    How to play Baccarat is an online and mobile baccarat game. A hand 바카라사이트 of 3 cards and 3 cards in two suits is shuffled in the 바카라 사이트 middle 1xbet korean of each player's left hand.


Plaas 'n opmerking