Unknown
Honey Moon? Jeongmal ?



Author : Luxi Dailinda Rizki a.k.a Yoo Hye Rin
Cast :
·         Oh Sehun
·         Park hyura
·         Raeina Kim
·         Lee Eun saa
Other cast
Genre : Marriedlife, Romance

“Ah, akhirnya aku bisa bernafas dengan lega tanpa menahan apapun.”
Aku membasuh wajahku dengan air di washtafle. Suara seorang yeoja yang memanggilku membuatku benar-benar terkejut.
“Hyura~ssi.” Panggilnya.
Aku belum menoleh kearahnya, aku melirik yeoja itu di kaca. Ah, kenapa harus yeoja itu.
“Wae?”tanyaku ketus tanpa memandangnya.
Yeoja itu mengulurkan tangannya. “Chukkae.”
Aku menatapnya heran. “Untuk.”
Mendengar pertanyaanku dia tersenyum singkat. “keberhasilanmu merebut hati Sehun.”
“eoh tentu saja. Kenapa kau tiba-tiba memberiku ucapan selamat eoh? Apa kau sudah merelakan Sehun untukku? Apa kau sudah menyerah mengejar Sehun?”
Raeina menggeleng. “Anniya, aku tidak akan pernah menyerah dan kalah darimu Hyura~ssi.”
“Lalu?”tanyaku heran.
“Jaga dia! Jangan sampai rongga di hatinya terbuka lagi. Jika itu sampai terjadi aku akan menggunaknnya sebaik mungkin, apa kau tau maksudku?”
“Ne, aku istrinya. Mana mungkin aku membiarkan suamiku membuka hati untuk yeoja lain. Aku ingin dihatinya hanya ada aku, anni eobseoyo.”
“Geurrae.” Raeina menepuk bahuku. “kau tunggu saja tanggal mainnya, kau tunggu saja kapan aku akan berbuat sesuatu.”Raeina tersenyum sinis.
“Kau tidak akan bisa berbuat apapun, aku akan selalu menghalanginya.”
“Heh, geurrae. Tapi kau harus ingat satu hal Hyura~ssi, aku cinta pertama Sehun. Kau tahu bukan banyak orang dan fakta mengatakan jika cinta pertama seseorang akan abadi dan tidak akan pernah bisa terlupakan? Begitulah cintaku dan Sehun yang sudah lama kandas tetapi sampai saat ini masih membekas.”
“Ya!! kau kenapa selalu mengganggu hidupku eoh? Mengganggu kebahagianku dan suamiku.”aku berkata dengan kerasnya, air mataku kurasakan telah mengalir membasahi pipiku.
“Apa bagimu aku ini pengganggu?”
“tentu saja. Karenamu, aku dan Sehun lebih sering bertengkar. Masa-masa honeymoon kami di china negeri idamanku ini hancur karenamu, hancur ketika kau muncul Raeina.”Aku menyeka air mataku kasar.
“mwo? Kampungan sekali. Bagaimana bisa kau mengatakan jika china adalah negeri idamanmu? Sangat rendah sekali. Kau lihat, orang-orang diluar sana sangat menyukai keindahan alam Eropa yang jarang dikunjungi oleh orang Asia. Kau bisa kapanpun ke China karena jaraknya yang tidak jauh dari Korea, sedangkan Eropa? Jika kau tidak punya uang cukup kau tidak akan bisa pergi ke sana. Ah, dan soal ucapanmu yang mengatakan kenapa aku selalu mengganggu kau dan Sehun itu karena aku membencimu.”
“Terserah kau ingin mengatakan apapun tentang China, tidak peduli Negara lain lebih baik dari China aku masih akan tetap mengaguminya. Mengenai kau membenciku, bagaimana bisa kau secepat itu membenci seorang yang baru kau kenal? Apa kau gila? Bahkan kau tidak tahu bagaimana orang itu sebenarnya.”
“Heh, aku mencintai Sehun, masih sangat mencintainya. Jadi wajar saja jika aku membenci yeoja yang jelas-jelas telah merebut hati dan perhatian Sehun dariku. Merebut cintanya yang seharusnya hanya untukku. Bayangkan jika kau diposisiku, kau pasti akan melakukan hal yang sama seperti apa yang ku lakukan sekarang.”
Aku menggeleng cepat. “Anniya, aku tidak akan berlaku bodoh sepertimu. Aku tidak akan melukai orang lain. Seharusnya kau malu pada dirimu sendiri! Bukankah kau sendiri yang meninggalkan Sehun dan memutuskan hubungan kalian demi namja lain? Tapi sekarang ketika Sehun jelas-jelas sudah menyerahkan seluruh cinta yang dia miliki untuk yeoja penggantimu kau malah kembali dan mengemis cinta padanya.”
Pakkkk. Sebuah tamparan mendarat dipipiku.
Sangat panas rasanya, Raeina menamparku sangat keras. Mungkin sekarang pipiku sudah merah karena ulahnya yang membuatku geram.
“apa kau bilang mengemis cinta? Aku tidak mengemis cinta! Aku hanya ingin merebut kembali cinta lamaku. Cinta yang seharusnya milikku tapi gagal karena direbut oleh yeoja rendahan sepertimu.”
PLAKKK. Aku membalas tamparannya.
“Sakit bukan? Begitulah aku ketika kau tampar tadi. jangan pernah kau lakukan lagi. Jika kau tau ditampar itu sakit, jangan pernah menampar orang lain. Terapkan itu dalam hidupmu.”Aku kini menepuk pundaknya tersenyum sejenak lalu meninggalkannya.
Aku berlari menjauh dari Raeina. Aku ingin cepat-cepat berada disisi Sehun didalam dekapannya yang hangat.
“Sehun~ah.”aku memeluknya erat.
“Wae? Chagiya? Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis eoh?” kurasakan sehun mengelus rambutku lembut.
“Hikssshikks. Sehun~ah, kau akan selalu mencintaiku kan? Kau tidak akan pernah meninggalkanku kan hikks?” tangisku semakin menjadi.
Sehun menguatkan dekapannya. “tentu saja, Hyura~ah. Kau itu yang terakhir untukku jadi aku tidak akan pernah mencintai yeoja lain setelah kau.”
“hikss jinja? Lalu bagaimana yang orang katakan jika cinta pertama itu akan sangat sulit hilang? Bukankah cinta pertamamu adalah Raeina? Lalu bagaimana jika kau mencintainya lagi Sehun~ah hikshikkss.” Aku memukul-mukul dadanya.
“anniya, itu tidak akan pernah terjadi. Bukankah sudah kubilang jika kau itu terakhir bagiku? Jadi, kau itu adalah yeoja terakhir yang nantinya akan selalu bersamaku menjalani setiap lika-liku kehidupan sampai akhirnya nanti kita akan berpisah karena tutup usia. Apa sekarang kau percaya jika kekuatan cinta terakhir itu lebih besar dari cinta pertama?”
Aku mengangguk. Kurasakan sehun mengecup keningku. Sangat hangat rasanya. Aku melepaskan pelukannya.
“Sehun~ah, mianhae karena aku sudah meragukanmu.”
“Ne, gwaenchana chagi. Cinta memang kadang seperti ini. Semakin lama akan semakin banyak keraguan, keraguan tentang keberadaan cinta itu sendiri. Masih ada atau sudah hilang entah kemana.” Sehun tersenyum lalu menyeka air mataku.
“Hikkss, Sehun~ah, jeongmal saranghae.”Aku kembali berhambur kepelukannya.
“Nado, chagi.”

END

0 Responses

Plaas 'n opmerking