HoneyMoon? Jeongmal?
Author : Luxi Dailinda Rizki a.k.a Yoo Hye Rin
Cast :
· Oh Sehun
· Park hyura
· Raeina Kim
· Lee Eun saa
Other cast
Genre : Marriedlife, Romance
“Kita pulang..”Ucap Sehun singkat dengan mata
berkaca-kaca.
“Sehun..”yeoja itu memanggil Sehun.
****
“Sehun..”yeoja itu memanggil Sehun.
Sehun tidak menghiraukan panggilan Raeina,
Sehun terus saja menarik tangan Hyura menjauh dari yeoja itu. Raeina terduduk
lemah, yeoja itu menangis sejadi-jadinya. Didalam fikiran yeoja itu sekarang
hanyalah Sehun, orang yang mungkin sampai saat ini masih sangat dicintainya.
Kenangan indahnya dulu bersama Sehun yang terngiang diingatannya memberikan
kekuatan tersendiri untuk yeoja itu. Yeoja itu bangkit dan mengejar Hyura dan
Sehun.
“Sehun~ah, jeballl!! Hikksss.”Raeina berhasil
menyusul Sehun, dia menghadang Sehun dan Hyura. Sekarang yeoja itu tepat
berdiri didepan Sehun.
Sehun tidak sanggup m elihat Raeina, Sehun
memalingkan mukanya lalu kembali menarik Hyura pergi.
“Sehun~ah…”Raeina terus memanggil Sehun.
Sehun menghentikan langkahnya.
“Cukup! Kau tidak perlu mengejarku lagi, aku
tidak akan pernah berpaling untukmu.”
“Hiksshikss… Sehun~ah, jebal!! Dengarkan aku!
Sehun~ah!”Tangis Raeina semakin pecah.
****
Sehun membuka pintu kamar hotel dengan perasaan
yang sangat tidak baik, sejak bertemu Raeina tadi Sehun sampai sekarang belum
mengatakan apapun, Sehun hanya diam duduk merenung ditepi ranjang hotel. Hyura
merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Sehun, yang ada di fikiran Hyura
sekarang adalah jika dia tidak mengajak Sehun berjalan-jalan di mall hari ini
mungkin Sehun tidak akan bertemu dengan yeoja itu. Hyura berusaha mendekati
Sehun.
“Sehun, mianhae.”Ucap Hyura pelan.
Sehun masih tidak beranjak dari tempatnya,
menolehpun tidak.
Hyura meraih tangan Sehun dan menggenggamnya
erat.
“Sehun~ah, naui nampyeon kenapa seperti ini?
Aku minta maaf chagi, mianhae. Apa yang terjadi? Siapa yeoja itu chagi?”
Sehun masih diam tanpa menjawab pertanyaan yang
dilontarkan Hyura padanya.
“Sehun~ah, mianhae jeongmal mianhae. Kau boleh
marah padaku sekarang tapi aku berharap kau akan kembali seperti biasanya besok
dan memaafkan aku, mianhae Sehun~ah.”
Sehun berbalik dan menjatuhkan dirinya
dipelukan Hyura.
“Hyura~ya.. kenapa minta maaf? Bukan salahmu.
Aku seperti ini bukan salahmu. Mianhae, karena membuatmu khawatir. Mianhae
Hyura.” Bulir air mata Sehun dengan derasnya menetes dan membasahi baju Hyura.
Hyura mengeratkan pelukannya. “Sehun~ah, waeyo?
Kenapa kau menangis eoh? Kau menangis karena yeoja itu? Untuk apa Sehun~ah?
Karena kau tidak menceritakan yeoja itu padaku dengan semua ini aku bisa
menyimpulkan jika kau pernah punya hubungan buruk dengannya. Dia menyakitimu?
Jika itu benar, kau tidak seharusnya menangis karenanya. Yeoja jahat itu tidak
pantas kau tangisi. Air matamu begitu berharga untukku. Arasseo? Maka diamlah
sekarang.”
Sehun mengeratkan pelukannya dipinggang Hyura.
“Hyura~ya, saranghae.”
“Nado Sehunnie, nado saranghae.”Cupp Hyura
mengecup kepala Sehun.
“Hyura, kau masih ingat yeoja yang aku bilang
cinta pertamaku?”
“Hmm.. aku masih ingat. Kau bilang dia adalah
gadis amerika eoh? Dan dia sangat cantik.”
“Ne, dia Raeina Hyura, Raeina Kim yeoja yang
bertemu kita tadi.”
Hyura melepaskan pelukannya.
“Mwo?”
“Waeyo Hyura?”
“Anniya.” Hyura menunduk lesu.
“Kau takut?”
Hyura mengangguk.”Aku takut Sehun~ah, dia
kembali. Aku takut dia akan merebutmu lagii dariku, hikkss.”
Sehun meraih Hyura kedalam pelukannya.
“Hyura~ya, itu tidak akan pernah terjadi. Dia
masa laluku, aku tidak akan pernah kembali padanya. Aku milikmu chagi. Hanya
milikmu, dan tidak akan pernah jadi milik orang lain. Jadi, uljima chagi.”Sehun
mengusap air mata Hyura.
“Apa kau masih mau jalan-jalan bersamaku?”Tanya
Sehun.
Hyura menggeleng.”ini sudah hampir malam, kau
pasti sangat lelah. besok saja.”ucap Hyura
“Hyura, besok kita pulang ke Korea ne.”
“Ye?? Kita baru 5 Hari disini Sehun~ah, kau
sudah mau pulang.”
“Ah, anniya. Aku hanya bercanda. Jika kau masih
ingin disini kita akan tetap disini.”Cupp, Sehun mengecup pipi Hyura singkat.
“Sehun~ah, mianhae. Aku tau kau ingin pulang
karena yeoja itu sudah ada disini. Dekat dengan kita. Aku tau kau masih belum
siap bertemu dengannya lagi. Jika kau mau kita pulang besok, aku siap
Sehun~ah.”
“Cha, lepaskan aku. Aku mau menyiapkan
barang-barang kita untuk pulang besok.”Hyura tersenyum manis pada Sehun.
Ketika Hyura ingin melepaskan pelukan Sehun,
Sehun semakin mengencangkannya.
“Andwae Hyura. Kita tidak pulang besok. Aku
akan buktikan padamu jika aku bisa hidup dengan normal walaupun yeoja itu
kembali dalam hidupku. Aku harus membuktikan padanya jika aku sudah bisa
melupakannya dan bahagia bersamamu Hyura.”
*********
“Sehun~ah, gomawo ne bonekahnya. Dia lucu
sekali. Kau memang hebat Sehun~ah. Kau bisa memenangkan permainan yang sangat
sulit itu dan memberikan boneka kuda lucu ini untukku, gomawo.”Cupp. Hyura
mencium pipi Sehun lalu berlari meninggalkannya.
“Ya!! kau Oh Hyura kembali.”
“Nae iremeun Park Hyura Sehun~ssi, bukan Oh
Hyura. Haha.”Hyura terus tertawa dengan berjalan mundur.
“Kau tidak mau eoh mendapat margaku? Kau masih
ingin bermarga Park? Aku tidak akan membiarkannya, kau milikku. Jadi namamu
harus memakai margaku. Arasseo Mrs.Oh?”
“Maldo andwae, aku hanya ingin bermarga Park,
hahahahaha.”Hyura menantang Sehun dengan menjulurkan lidahnya.
“Kyaa!! Kena kau!”Sehun memeluk pinggang Hyura
dan mengelitiknya.
“Hahahahahahahaha, hentikan Sehun~ah!! Geli,
geli hahaha Geli Sehun~ah.”
Sehun menatap Hyura dalam.
“Tawa itu, sudah lama aku tidak mendengarnya.
Kau sangat cantik dengan seperti ini.”
“jeongmal? Kalau begitu aku akan terus tertawa
untukmu. Hahahahammm.”Tawa Hyura seketika berhenti karena Sehun sekarang
menciumnya.
“Sehun,
aku memang salah padamu. Aku menyesal Sehun. Sekarang aku baru menyadari jika
kau sangat berarti untukku. Yeoja itu. Apa dia lebih baik dariku? Apa dia bisa
menjagamu, mendampingimu sampai nanti sehunnie?”
**********
Seorang Yeoja diam-diam memperhatikan setiap
apa yang dilakukan Hyura dan Sehun, yeoja itu melihat semuanya bahkan melihat
Sehun mencium Hyura. Yeoja itu tidak lain adalah Raeina mantan kekasih Sehun.
“Sehun,
aku memang salah padamu. Aku menyesal Sehun. Sekarang aku baru menyadari jika
kau sangat berarti untukku. Yeoja itu. Apa dia lebih baik dariku? Apa dia bisa
menjagamu, mendampingimu sampai nanti sehunnie?”ucapnya dalam hati.
Raeina menyandarkan kepalanya di tiang besi
besar tidak jauh dari Sehun dan Hyura. Berulang kali yeoja itu memukul-mukul
dadanya.
“Hikkss.. mani apha Sehun~ah.”Raeina terus
memukul dadanya.
Hyura melepas ciuman Sehun.“Sehun~ah, apa kau
mendenga suara seorang yeoja? Dia menangis sehunnie.”
“Nde? Anniya. Aku tidak mendengar apapun,
mungkin hanya fikiranmu saja.”
“Benarkah? Ah, sudahlah lupakan saja.”
“Hyura~ya, apa mungkin ada hantu di siang
hari?”Sehun menakut-nakuti Hyura.
“Ya!!”Pletakk jitakan tangan Hyura mendarat di
kepala Sehun.
“Kajja!! Chagiya.. kita naik itu saja ne.”Sehun
menunjuk sebuah arena permainan.
“Mwo? Komedi putar? Hhahaha, kau itu sudah
tidak kecil lagi Sehunnie, kau masih ingin naik itu? Apa tidak malu eoh?”Hyura
tertawa mengejek.
Dengan cepat Sehun menggeleng. “Tentu saja
tidak! Itu arena permainan kesukaanku saat aku kecil dulu. Jebal Hyura, kali
ini saja. Kita naik itu ne.”Sehun mengeluarkan aegyonya tanpa rasa malu
sedikitpun.
“Kajja!”Hyura menggandeng tangan Sehun dan
membawanya lari.
Sehun sangat senang karena Hyura mau
menemaninya naik arena permainan yang sangat ia sukai itu. Sehun memeluk
pinggang Hyura dan menempatkan dagunya dibahu Hyura.
“Hyura~ya, kau wangi sekali. Huaah, aku tidak
mau jauh dari wangi ini sedikitpun.”
“Jinja? Aiss kau membuat wajahku merah karena
malu Sehunnie.”
Sehun mengeratkan pelukannya. Cupp, Sehun
mencium pipi Hyura yang sangat dekat dengan wajahnya.
“Hyura~ya, kau mau tidak jika aegi kita nanti
mirip denganku? Pasti kau akan mau. Tentu saja, kau tidak akan menolak aegi tampan
seperti aku.”
Auwwww.. “Ya!! kenapa kau mencubitku eoh? Apa
ada yang salah?”
“Sehunn~ah, aku masih kuliah. Bagaimana bisa
aku mempunyai seorang aegi di masa sekarang? Jika aku tidak bisa mengurusi aegi
kita nanti bagaimana? Jika aku sangat sibuk bagaimana?”
Sehun mengeucutkan bibirnya. “Sayang sekali,
padahal aku sangat ingin punya aegi lucu. Ya!! bukankah aegiku nanti akan
keluar dari sini?”Sehun mengusap perut Hyura. “Palli~ah keluarkan aegiku.”
Hyura menepis tangan Sehun.
“Ya!! Sehun~ah kau lupa ini tempat umum? Jangan
memperlakukan perutku seperti itu, jika orang melihatnya bagaimana?”
“Biarkan saja orang melihatnya, lagipula kau
istriku jadi tidak aka nada masalah bukan? Jika kau istri orang lain itu baru
akan jadi masalah. Kajja!! Kita turun.”Sehun dengan cepat membopong istrinya
itu.
“Ya!! Sehun~ah turunkan aku. Palli~wa!!!
Sehun~ah…”
“Anniya. Tidak akan aku turunkan! Kau bahkan
tidak lebih berat dari karung beras, cepat kalungkan tanganmu dileherku. Kau
bisa jatuh jika tidak menuruti apa yang kukatakan.”
Hyura menuruti Sehun, Hyura menatap setiap
bagian wajah Sehun. Hampir sempurna, itulah yang dapat Hyura simpulkan dari
semua yang ada pada Sehun.
“Sehun~ah, aku lapar.”
“Ye?? Kajja!! Kita makan.”
“Turunkan aku dulu Sehun~ah, apa kau tidak malu
eoh? Semua orang melihat kita.”\
“Sama sekali tidak.”Sehun meneruskan jalannya.
****
Makanan yang dipesan Sehun dan Hyura sudah siap
diatas meja. Dalam hitungan detik tentu saja makanan itu akan segera dijamah
oleh keduanya. Tapi baru saja Sehun mau menyuapkan makanan ke mulutnya Hyura
mengajak Sehun bicara.
“Sehun~ah..”
“Ye? Wae?”
“Aku ke kamar mandi sebentar ne. kau lanjutkan
saja makanmu. Aku akan segera kembali.”
Sehun mengangguk dan terus melahap makanannya.
Hyura sudah 15 menit pergi kekamar mandi, tapi dia belum juga kembali. Sehun
mulai khawatir, sehun berdiri hendak menyusul Hyura. Tapi sebuah tangan
mendarat dipundaknya. Sehun memegang tangan itu.
“Hyura.”Sehun berbalik.
“Neo!!”Sehun sangat terkejut karena yang ada
dihadapannya sekarang bukan Hyura, Sehun terpaku ditempatnya, tidak bisa
berkata apapun. selalu seperti ini jika Raeina kim dihadapannya.
“Duduklah, aku ingin bicara sesuatu.”
Sehun menuruti yeoja itu.
“Sehun~ah, apa kabarmu? Kau baik-baik saja?
Tentu. Karena kau bersama yeoja itu.”Yeoja itu menunduk lesu.
Yeoja itu menggenggam tangan Sehun yang duduk
didepannya.” Sehun~ah, mianhae karena aku dulu meninggalkanmu, tapi percayalah
kau tidak pernah hilang dari ingatanku. Tidak pernah. Aku menyesal Sehun,
dengan bodohnya aku meninggalkan kau yang sangat berharga, jujur aku dulu
meninggalkanmu karena……”Belum selesai yeoja itu bicara Sehun sudah berdiri dari
duduknya.
Sehun melepas paksa genggaman Raeina dan
melangkah pergi. Tapi perginya Sehun tidak diharapkan Raeina. Ya, Raeina
menahan Sehun dengan menarik lengnnya.
“Sehun~ah…”
Sehun tidak menghiraukan panggilan Raeina,
Sehun tetap ingin pergi. Dengan cepat Raeina menarik kembali tangan Sehun
sehingga Sehun berbalik menghadapnya dan Chuuuu~~~ Raeina mencium Sehun.
Sehun hanya membelalakkan matanya. Sehun masih
dalam keadaan terkejut. Fikirannya masih belum bisa sempurna mencerna apa yang
terjadi padanya sekarang.
“Sehun~ah.”Hyura hanya bisa berucap lirih ketika melihat pemandangan yang
sangat tidak baik ini dari kejauhan. Hyura membungkam mulutnya agar suara
tangisnya tidak pecah. Hyura berlari keluar entah kemana, hyura ingin berlari
sejauh mungkin agar dia tidak bisa melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat
tadi. hatinya benar-benar sakit.
“Hyura.” Seorang namja memanggil Hyura yang sekarang
duduk sendirian dibangku taman.
“Hikkksss,”Hyura menoleh sebentar lalu kembali
menunduk.
“Ya!! Wae ire? Kenapa kau menangis eoh?”namja
itu mendekati Hyura dan duduk di sampingnya.
“Lay~ssi”
Lay meraih tubuh Hyura dan memeluknya. “jika
kau belum bisa menceritakan semua tidak apa, sekarang tenangkan dirimu dulu.
Jika menangis bisa membuatmu tenang. Menangislah. Menangislah disini, aku tidak
apa-apa. Menangislah dipelukanku jika kau malu oranglain melihatmu. Cukup aku
saja.”
“Hikshikkss,,Sehun~ah hiksshikkss.”tangis Hyura
semakin menjadi.
Lay tidak tega dengan Hyura yang terus
menangis. Lay semakin mempererat pelukannya. Cukup lama Hyura berada dipelukan
Lay, suara tangis Hyura sudah tidak terdengar lagi. Lay melepaskan pelukannya,
ternyata Hyura tertidur. Begitulah Hyura, jika ia menangis terlalu lama pasti
dia akan tertidur dan setelah itu perasaannya akan lebih tenang dari
sebelumnya.
Lay mengusap rambut Hyura lembut.
“Sebenarnya
apa yang dilakukan namja itu. Kenapa kau sampai menangis seperti ini Hyura.”
Lay merogoh sakunya dan mengeluarkan sesuatu.
Sebuah penjepit rambut, lay memasangkannya di rambut Hyura.
“Neomu yeppeo.”Lay tersenyum lalu menempatkan
tubuh Hyura digendongannya.
TBC
Plaas 'n opmerking